Seorang remaja perempuan di Jember menjadi korban pemerkosaan pamannya sendiri. Pemerkosaan ini terungkap setelah ibu korban membaca buku harian anaknya.
"Awalnya saya curiga karena anak saya itu sering merenung, kadang menangis sendiri. Setiap saya tanya kenapa, dia hanya menggelengkan kepala," kata ibu korban, Selasa (30/4/2024).
Penasaran dengan perilaku putrinya, perempuan ini mencoba mencari sendiri penyebabnya. Hingga suatu hari dia menemukan buku harian putri bungsunya itu yang baru berusia 14 tahun itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di buku hariannya itulah korban mencurahkan perasaan hatinya. Bahkan korban menuliskan bahwa dia merasa jijik dengan dirinya sendiri.
"Akhirnya dia saya panggil. Saya ajak bicara. Saya pangku, saya elus seperti waktu dia masih kecil. Saya tanya 'siapa yang menyakitimu?' Dia awalnya tetap tidak mau mengaku. Tapi saya bujuk terus, akhirnya dia mau menceritakan semuanya," kenang ibu korban sambil terisak.
Menurut dia, dugaan pemerkosaan itu dilakukan sejak April 2023. Kepada ibunya, korban mengaku sudah lebih dari 10 kali diperkosa sang paman.
Pemerkosaan diduga dilakukan di rumah korban saat rumah sedang sepi karena ditinggal sang ibu sedang bekerja. Terlebih antara rumah korban dengan pamannya itu bersebelahan.
Korban sendiri merupakan anak bungsu dari lima bersaudara. Sang ayah meninggal ketika korban masih berumur 9 tahun.
Kasus pemerkosaan ini sudah dilaporkan ke polisi. Terduga pelaku saat ini sedang diburu setelah kabur begitu tahu ulahnya dilaporkan ke polisi.
"Saya berharap pelakunya segera tertangkap dan dihukum setimpal. Karena dia telah merusak masa depan anak saya," pungkas ibu korban.
Kasus ini juga viral viral di medsos. Dalam video tersebut korban mengaku diancam oleh sang paman jika tidak mau melayani nafsu syawatnya.
"Koen lek gak gelem tak pateni (Kamu kalau tidak mau saya bunuh)," ujar korban menirukan ancaman sang paman.
"Terus menarik saya, didorong dan dicekik. Terus saya kemudian diperkosa," imbuhnya.
Aksi biadab sang paman itu tidak hanya sekali. Namun sudah berkali-kali sejak bulan April 2023.
"Sering saya diginikan (diperkosa). Berapa kali? Banyak. Pokoknya lebih dari 10 kali," katanya.
Dalam video itu juga menampilkan ibu korban yang mengaku sedih atas apa yang menimpa putrinya. Dia berharap pelaku pemerkosaan bisa segera ditangkap.
"Kalau perlu saya lapor ke bapak presiden untuk minta keadilan buat anak saya," tandasnya.
Kasat Reskrim Polres Jember AKP Abid Uais Al-Qarni Aziz membenarkan adanya dugaan pemerkosaan itu. Korban merupakan remaja yang selama ini tinggal dengan ibunya. Kasus tersebut telah dilaporkan ke polisi pada Jumat (19/4).
"Terkait kasus itu sudah dalam proses lidik dan identitas pelaku sudah kami ketahui. Kasus ini menjadi atensi kami," tandasnya.
Terduga pelaku, kata dia, saat ini masih diburu. Sebab paman korban ini langsung kabur ketika tahu ulahnya dilaporkan ke polisi.
"Untuk pelaku benar kabur, saat ini masuk dalam daftat DPO. Tapi kami janji, dalam waktu dekat pelaku dapat kami amankan," pungkas Abid.
(abq/iwd)