Kegembiraan korban yang bermaksud menikmati senja di Pantai Pulau Merah bersama 3 temannya musnah seketika. Pemerkosaan yang dilakukan 2 pemuda yang kini telah menjadi tersangka akan menjadi trauma sepanjang hidup gadis 17 tahun itu. Tapi derita itu belum tuntas.
Salah satu teman korban bernama AND yang berada di lokasi pada saat peristiwa itu terjadi mengatakan bahwa baru-baru ini keluarga salah satu pelaku mendatangi rumah korban sambil mengajak pengacara. Mereka meminta laporan polisi dicabut dengan iming-iming korban akan dinikahi.
Keluarga pelaku itu membawa serta surat pernyataan untuk ditandatangani korban dan keluarganya bahwa penyelidikan kasus pemerkosaan itu harus dihentikan. AND mengatakan bahwa tawaran itu ternyata disetujui oleh keluarga korban.
"Korban ini tidak punya pilihan, keluarganya juga bingung dan dalam situasi terdesak karena banyak yang menganggap ini aib," kata AND kepada detikJatim, Senin (29/4/2024).
Saat kejadian, AND mengaku berada di lokasi dan sudah berupaya menolong korban. Namun dirinya tidak bisa berbuat banyak sempat dihajar oleh kedua pelaku. Dia juga sempat meminta pertolongan ke warga setempat hingga korban ditemukan dalam kondisi memprihatinkan.
Kini dia mendengar informasi bahwa surat keterangan pencabutan laporan yang sudah ditandatangani oleh keluarga korban akan dibawa ke Polsek Pesanggaran, Banyuwangi. AND sendiri berharap masalah hukum itu terus dilanjutkan dan tak ada kata damai apalagi sampai korban dinikahi pelaku.
"Tadi WA-an dengan teman saya ini, kasihan kalau dia menikah dengan pelaku, saya khawatir nanti dia justru jadi korban KDRT," ujar AND.
Pemerkosaan itu terjadi pada Jumat (26/4) sekitar pukul 20.30 WIB. Korban diperkosa oleh 2 orang pemuda berinisial EK (21) dan DPP (25), warga Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Pesanggaran, Banyuwangi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun detikJatim, EK merupakan karyawan swasta yang kerap menghabiskan waktu di sekitar pantai. Sedangkan DPP merupakan seorang nelayan yang kerap bersama EK.
Remaja yang menjadi sasaran aksi bejat kedua tersangka sengaja datang ke Pesanggrahan menikmati matahari tenggelam di Pantai Pulau merah sembari berswafoto. Setelah matahari tenggelam ketika korban dan teman-temannya menikmati makanan di tepi pantai, datanglah kedua pelaku.
Kedua pelaku memalak rombongan remaja ini. Korban dan teman-temannya ketakutan dan memberi mereka uang Rp 100 ribu. Setelah diberi uang para pelaku tidak langsung pergi. Mereka justru mengincar korban.
Mereka menjambak, menyeret, dan memerkosa korban hingga 2 kali. Tiga teman korban yang berusaha menolongnya sempat menjadi bulan-bulanan kedua pelaku. Mereka yang ketakutan tidak bisa berbuat banyak.
Teman-teman korban ini pun segera meminta bantuan warga sekitar. Hal ini seperti dituturkan pedagang kaki lima di sekitar pantai Pulau Merah, MT (43) yang mengatakan teman sempat mencari pertolongan dari warga.
"Koncone arek papat, seng lanang-lanang iku diantemi terus mblayu. Wedi soale kalah gede, arek cilik-cilik mlayu jalok tulung mrene (Temannya berempat, yang laki-laki itu dipukuli terus lari. Takut karena kalah besar badannya, anak kecil-kecil lari minta tolong ke sini)," beber MT, Minggu (28/4/2024).
(dpe/iwd)