Bupati Lamongan Dicatut Penipu yang Minta Transfer Rp 25 Juta

Bupati Lamongan Dicatut Penipu yang Minta Transfer Rp 25 Juta

Eko Sudjarwo - detikJatim
Kamis, 25 Apr 2024 14:00 WIB
Penipuan mengatasnamakan Bupati Lamongan.
Penipuan mengatasnamakan Bupati Lamongan. Foto: Istimewa
Lamongan -

Penipuan mengatasnamakan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi kembali terjadi. Kali ini, beredar WhatsApp yang mencatut nama Yuhronur meminta uang puluhan juta rupiah.

Dalam pesan WhatsApp tersebut, tertulis pengirim pesan mencatut nama bupati yang akrab disapa Pak Yes tersebut. Si penipu meminta korban mentransfer uang Rp 25 juta. Untuk mengelabuhi penerima pesan, pelaku dengan nomor 085213202024 itu juga mencantumkan nomor rekening atas nama Yuhronur.

"Pak Camat saya di bantu di talangin transfer saya ya 25jt besok siang tak kembalikan BANK BRI an: YUHRONUR EFENDI/033001072191501," tulis pesan yang dikirimkan ke sejumlah OPD di Lamongan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Lamongan Sugeng Widodo mengungkapkan, pesan yang menyebut Bupati Lamongan tersebut adalah hoaks dan salah satu bentuk penipuan.

"Berkaitan dengan beredar pesan di WhatsApp yang telah menyebar dan menjadi konsumsi publik terkait pinjaman transfer uang ke rekening BRi an. Yuhronur Efendi/033001072191501, kami menyatakan itu penipuan," kata Sugeng Widodo saat dikonfirmasi detikJatim, Kamis (25/4/2024).

ADVERTISEMENT

Menurut Sugeng, hingga saat ini belum ada laporan adanya warga atau pejabat yang tertipu dengan mengirimkan uang ke nomor rekening tersebut. Yuhronur sendiri, ungkap Sugeng, telah menyatakan dan menginformasikan bahwa nomor WhatsApp dan nomor rekening dalam pesan tersebut bukan miliknya.

"Pesan penipuan yang mengatasnamakan tokoh, tentu hal tersebut sangat merugikan bagi masyarakat," imbuhnya.

Pada era kemajuan teknologi dan digitalisasi seperti saat ini, papar Sugeng, menyaring informasi menjadi sebuah keharusan bukan pilihan. Karena itu, lanjut Sugeng, salah satu dampak negatif adanya kemajuan digitalisasi ialah penyalahgunaan atau penipuan.

"Warga Lamongan harus tegas dan teliti jika menemui kasus serupa, dan jangan bosan untuk share kepada masyarakat sekitar terkait waspada penipuan dan berita hoaks," imbaunya.




(irb/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads