Alasan Ayah Surabaya Tega Tempeleng Bayinya Usia 6 Hari Bikin Geleng Kepala

Alasan Ayah Surabaya Tega Tempeleng Bayinya Usia 6 Hari Bikin Geleng Kepala

Esti Widiyana - detikJatim
Minggu, 21 Apr 2024 18:30 WIB
Ilustrasi Bayi
Ilustrasi. (Foto: Getty Images/iStockphoto/CristiNistor)
Surabaya -

Ayah di Surabaya tega tempeleng dan membanting bayinya yang baru berusia 6 hari. Alasan sang ayah tega menempeleng buah hatinya sendiri itu bikin geleng kepala.

Kepala DP3A-PPKB Surabaya Ida Widayati menyebutkan bahwa pria berinisial R (29) itu diduga menempeleng bayinya karena stres menganggur.

Dia menyebutkan bahwa pada hari dia tempeleng bayinya itu R menuduh istrinya N (27) telah melahirkan anak yang bukan anak kandungnya. Tuduhan tak berdasar itu sudah sering terjadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Malam kejadian itu dituduh anaknya bukan anaknya. Sudah sering, sejak hamil 7 bulan dicurigai sama suaminya," kata Ida kepada detikJatim, Minggu (21/4/2024).

Ida menceritakan bahwa R menjadi pengangguran selama kurang lebih satu bulan. Hal itulah yang dia duga menjadi penyebab emosinya tidak terkontrol.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, pelaku bekerja di depo air isi ulang. Dia bertugas mengantar galon air ke pelanggan. Sedangkan istrinya bekerja paruh waktu melipat kertas.

Tidak hanya sekali itu saja sang ayah melakukan kekerasan dalam rumah tangga. R juga kerap menganiaya N sejak awal menikah juga anak pertamanya yang berusia 1,5 tahun.

"Anak pertamanya juga (dipukuli), mungkin karena stres nggak kerja. Sering menyalahkan istrinya, katanya 'gara-gara kamu aku nggak bisa beli rokok, nggak punya uang'. Istrinya juga sering dapat kekerasan," ujar Ida.

Karena alasan tak berdasar itulah R juga tega menganiaya bayi yang baru lahir yang diberi nama E. Bayi itu ditempeleng hingga dibanting di kasur.

"Bayinya usia enam hari. Ditempelengi, lalu dibanting. Sampai memar-memar," ujarnya.

Usai mendapatkan penganiayaan dari ayahnya, bayi E dibawa ke RS Bhayangkara untuk menjalani perawatan. Beruntung tidak ada luka serius dan tak sampai dirawat inap.

Kondisi bayi E saat ini sudah membaik. Namun ASI dari ibunya kurang maksimal dan dibantu DP3A dengan susu formula, serta keduanya dibantu dirawat di shelter perlindungan anak dan perempuan.




(dpe/dte)


Hide Ads