Kanit Pidana Umum Satreskrim Polres Jember Ipda Hary Sasono mengungkapkan, dari lidik yang dilakukan, terduga pelaku masih di bawah umur atau di bawah 17 tahun. Oleh karena itu, penanganan lebih lanjut dilakukan Unit PPA.
"Untuk pemeriksaan lebih lanjut dan pemberkasan, setelah kita telaah, kita analisa, bahwa pelaku ini berada di bawah umur. Untuk posisi penanganan kasus sekarang berada di unit PPA," kata Hary, Selasa (16/4/2024).
Jadi fokus penanganan memang berada di unit PPA. Termasuk pemanggilan 4 pemuda terduga pelaku tersebut.
"Nah untuk pemeriksaan sendiri itu dilakukan pemanggilan terhadap terduga pelaku yang di bawah umur itu. Jadi untuk sementara ini yang menangani kasus ini ya PPA, seperti itu," terang Hary.
Dia mengakui bahwa penanganan awal memang dilakukan Unit Pidana Umum. Namun, ketika terduga pelaku merupakan anak di bawah umur, maka penanganan dilakukan unit PPA.
"Kemarin memang sempat kami tangani juga sebentar. Cuma sudah terdeteksi terduga pelaku di bawah umur, jadi kami limpahkan ke PPA," tandasnya.
Demikian juga ketika ditanya inisial identitas terduga pelaku, Hary mengarahkan agar konfirmasi langsung ke unit PPA.
"Bisa langsung konfirmasi ke Unit PPA," tandasnya.
Sementara Kanit PPA Polres Jember Ipda Kukun Waluwi belum bisa memberikan keterangan terkait kasus tersebut.
"Yang jelas masih dalam proses penanganan," ujarnya singkat.
Diberitakan sebelumnya, empat pemuda belasan tahun menyiksa seekor anjing di kawasan Kaliwates, Jember. Mirisnya, usai menganiaya anjing berjenis Maltese itu, mereka justru pergi sambil tertawa.
Kejadian ini viral usai sebuah akun Instagram @media.jember mengunggah momen tersebut. Dalam postingannya disebutkan bahwa seekor anjing bernama Viki dianiaya dengan dihantam balok semen cor di bagian muka dan kepala.
Saat Viki terkapar di tengah jalan dalam keadaan kritis dan muka berlumur darah, para pelaku kemudian pergi sambil terbahak-bahak.
Viki dikabarkan satu jam terkapar di jalan sebelum diselamatkan oleh orang baik dan kemudian dikembalikan ke keluarga. Dua dokter hewan sepanjang sore berusaha menyelamatkan nyawa Viki, tapi keesokan pagi, pukul 5.30 WIB, setelah menjerit kesakitan dan muntah darah, Viki kesulitan bernapas dan akhirnya mati.
Lisa Meliana, pemilik Viki, buka suara melalui Instagram pribadinya @lisameliana. Dia mengaku berterima kasih atas perhatian dan dukungan dari semua pihak pencinta binatang. Tim medsos detikJatim telah mengirimkan DM ke akun Lisa untuk mengutip pernyataannya.
Lisa menyebut bahwa dirinya sudah dipanggil oleh pihak Polres Jember untuk kelanjutan penyelesaian hukum kasus ini. Lisa dan sang suami sejak awal sudah berkoordinasi dengan Fundom (Fun Dog Community), komunitas pencinta & rescuer anjing Jember. Mereka setuju untuk mendukung monitoring kasus ini.
"Sekali lagi terima kasih atas dukungan teman-teman semua, kami berharap kasus ini bisa menjadi pelajaran bagi pelaku maupun anak-anak muda di manapun berada untuk menghormati nyawa makhluk hidup apapun, termasuk hewan," terang Lisa.
(hil/dte)