Menanti Polisi Tuntaskan Dugaan Penipuan Jemaah Umrah Oleh Pangeran Tour

Round-up

Menanti Polisi Tuntaskan Dugaan Penipuan Jemaah Umrah Oleh Pangeran Tour

Imam Wahyudiyanta - detikJatim
Selasa, 09 Apr 2024 08:01 WIB
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono (Foto: Deny Prastyo Utomo/detikJatim)
Surabaya -

Kasus dugaan penipuan yang dilakukan Pangeran Tour and Travel telah berada di meja polisi. Kasus itu tengah diselidiki berdasarkan laporan jemaah umrah yang merasa dirugikan.

Kasus dugaan penipuan ini mencuat usai anggota DPR RI Mufti Anam curhat di medsos ngaku dirinya menjadi korban.

Sebelum Mufti mengunggah curhatannya, ternyata ada korban lain yang telah melapor ke Polrestabes Surabaya dengan dugaan penipuan. Mufti juga rencananya akan lapor polisi sepulang dari Tanah Suci.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono mengatakan saat ini polisi sudah memeriksa 3 orang sebagai saksi.

"Total saksi yang sudah diklarifikasi ada 3 orang," kata Hendro kepada detikJatim, Senin (7/4/2024).

ADVERTISEMENT

Namun Hendro tak menjelaskan siapa 3 saksi tersebut. Hingga saat ini, lanjut Hendro, pihaknya baru menerima satu laporan dalam kasus tersebut. Namun, dalam satu laporan itu, ada 4 korban yang melaporkan dugaan penipuan umrah yang dilakukan Pangeran Tour.

"Sementara 1 pelapor (4 korban). Kita masih dalami," pungkasnya.

Selain itu, pihaknya juga akan memanggil pemilik Pangeran Tour Andik Setiawan. Ia akan dipanggil untuk memberikan klarifikasi mengenai dugaan penipuan umrah.

"Undangan klarifikasi terlapor Andik Setiawan, rencana akan dikirim hari ini ke kantor travel milik terlapor," tambah Hendro.

Sebelumnya, anggota DPR RI Mufti Anam curhat di media sosialnya bahwa ia telah jadi korban penipuan Pangeran Tour and Travel. Mufti menuturkan penipuan yang dialaminya berawal saat ia melihat iklan yang ditawarkan di postingan akun Instagram Andik Setiawan, pemilik Pangeran Tour.

Saat itu, ia membaca ada paket umrah iktikaf 10 hari terakhir Ramadhan (paket VIP). Adapun fasilitas yang didapat menginap di Hotel Hilton Madinah dan hotel Dar Tawhid Intercontinental Makkah.

Namun, ia justru diminta membayar biaya kekurangan kalkulasi yang tak sedikit. Saat di Tanah Suci, ia dan keluarga juga beberapa kali diusir pihak hotel lantaran belum membayar biaya hotel.




(hil/iwd)


Hide Ads