Dua calo tiket yang selama ini bergentayangan di Pelabuhan Jangkar Situbondo diamankan. Keduanya merupakan kakak beradik.
Pelaku adalah AP (35) dan DP (30), warga Desa/Kecamatan Jangkar. Keduanya tertangkap basah saat melakukan praktik percaloan di sela pemudik yang hendak menyeberang ke Madura dan kepulauan sekitarnya.
"Dalam operasinya, kedua pelaku memiliki peran berbeda," ungkap Kasat Reskrim Polres Situbondo AKP Momon Suwito Pranoto dikonfirmasi saat berada di lokasi, Selasa (9/4/2024) dini hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dijabarkan Momon, peran masing-masing pelaku yaitu satu bertugas mencari para calon mangsa (penumpang), satu sebagai operator tiket online.
Modusnya, imbuh Momon, mereka menunggu pembelian tiketnya via aplikasi di website tersebut, lalu memasukkan data para calon penumpang yang akan menaiki kapal feri penyeberangan.
"Jadi, sebagai operator mereka menunggui aplikasi tersebut. Jika berhasil mereka menjual harga tiket sebesar 2-3 kali tiket harga normal," kata Momon.
Kedua pelaku masih dilakukan pemeriksaan lebih intensif untuk mendalami peran dan modusnya. Termasuk kemungkinan jaringan dalam melakukan operasinya.
Diberitakan sebelumnya, beberapa hari terakhir ini ratusan penumpang kapal feri penyeberangan di Pelabuhan Jangkar Situbondo telantar hingga beberapa hari di area pelabuhan.
Menko PMK Muhajir Effendy saat melakukan kunjungan ke Pelabuhan Jangkar akhirnya meminta KASAL dan Kementerian Perhubungan untuk segera mengirim kapal bantuan untuk segera mengangkut para pemudik.
Mereka merupakan para pemudik yang hendak menyeberang ke Madura dan sejumlah pulau sekitarnya. Kesulitannya karena tiket online yang disediakan sering tak bisa dibuka atau error.
Karena ingin mendapat kepastian mendapat kapal penyeberangan, mereka akhirnya membeli tiket lewat jasa calo dengan harga beberapa kali lipat.
(hil/iwd)