Gregorius Ronald Tannur telah menjalani sidang perdana secara daring di Ruang Cakra Pengadilan Negeri (PN) Surabaya. Anak Edward Tannur ini didakwa pasal pembunuhan usai merampas nyawa kekasihnya, Dini Sera Afrianti.
Jaksa Penuntut Umum (JPU) Darwis mengatakan, timnya telah membacakan surat dakwaan kepada terdakwa. Namun, terdakwa tak mengajukan eksepsi.
Dalam dakwaannya, Ronald tidak hanya disangkakan pasal penganiayaan, namun juga pasal pembunuhan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pasalnya ada 338, 351 ayat ke 3, 359 kelalaian, dan 351 ayat 1, untuk pembuktiannya nanti kita lihat nanti keterangan saksi yang hadir di persidangan," kata Darwis dalam keterangannya, Selasa (19/3/2024).
Darwis menegaskan, unsur pembunuhan berencana tak ditemukan dalam tindakan terdakwa. Sehingga, tidak disangkakan dalam pasal 340 KUHP.
"(Pasal 340KUHP) tidak ada, karena kalau kita dengar itu dakwaan itu spontan terjadinya peristiwa itu, sehingga mengakibatkan hilangnya nyawa korban, tidak ada perencanaan," ujarnya.
Namun, dari informasi yang diperoleh detikJatim, ada beberapa hal yang berubah sebelum hingga selama proses sidang berlangsung. Misalnya, tak ada pemberitahuan terkait pelimpahan berkas dan terdakwa saat didaftarkan di PN Surabaya.
Serta, sidang maju lebih awal sekitar pukul 10.00 WIB di Ruang Cakra, yang seharusnya digelar pukul 13.00 WIB di Ruang Garuda PN Surabaya.
Seperti diketahui, Dini Sera Afrianti (29) tewas setelah dianiaya kekasihnya Ronald Tannur. Ronald merupakan anak mantan anggota DPR RI, Ronald Tannur. Penganiayaan itu dipicu cekcok usai keduanya karaoke di Blackhole KTV.
Dini sempat dipukul botol tequila dan dilindas mobil oleh Ronald. Ronald sempat merekam saat Dini terkapar tak berdaya sebelum akhirnya perempuan asal Sukabumi, Jawa Barat itu meninggal dunia.
(hil/dte)