Polisi Masih Bungkam soal Pelajar Sidoarjo Diduga Tewas Dikeroyok Gangster

Polisi Masih Bungkam soal Pelajar Sidoarjo Diduga Tewas Dikeroyok Gangster

Suparno - detikJatim
Sabtu, 16 Mar 2024 14:06 WIB
Tawuran yang diduga dilakukan geng motor di tengah kota Sidoarjo menewaskan satu orang. Kemudian ada satu orang lainnya mengalami luka berat.
Pelajar di Sidoarjo yang tewas diduga terlibat tawuran tapi keluarganya yakin diserang gangster. (Foto: Istimewa)
SIdoarjo -

Achmad Maulana (17) pelajar warga Sukodono tewas disebut terlibat tawuran di Jalan Pahlawan, Sidoarjo pada Minggu (10/3) dini hari. Keluarganya membantah Maulana terlibat tawuran, mereka mengira pelajar itu dikeroyok oleh gangster. Mengenai hal ini, polisi masih bungkam seribu bahasa.

Hingga saat ini, polisi belum bersedia dikonfirmasi mengenai penyebab kematian pelajar kelas 11 SMK YPM 8 Sarirogo ini. Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo Kompol Agus Sobarnapraja saat dikonfirmasi soal tewasnya pelajar 11 SMK YPM 8 Sarirogo itu masih belum bersedia dikonfirmasi.

Pada saat di dihubungi oleh detikJatim Agus mengatakan bahwa dirinya akan menggelar rilis atau konferensi pers pada Senin. Sayangnya dia tidak menyebutkan secara detail, rilis itu apakah berkaitan dengan kasus kematian pelajar ini atau kasus lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hari Senin (18/3) rilis," kata Agus melalui telepon selulernya, Sabtu (16/3/2024)

Ibu angkat korban, Nilam Sari (41) menyebutkan putra angkatnya pamit keluar rumah Sabtu (9/3) pukul 20.46 WIB untuk kopi darat (kopdar) bersama teman-temannya.

ADVERTISEMENT

"Dia itu pamitnya Sabtu jam 20.46 WIB, pamitnya melalui handphone, kebetulan saat itu saya telepon dia. Biasanya dia pergi pamit, kemarin itu karena sudah ditunggu temannya jadi nggak sempat. Yang tahu perginya Sultan (sepupu korban). Biasanya kopdar kayak di warkop, nongkrong. Dia sempat bilang kalau kopdar terakhir, bayangan saya terakhir karena habis ini puasaan," ujar Nilam saat dijumpai detikJatim di kediamannya, Selasa (13/3) malam.

Namun, korban tak kunjung kembali ke rumah. Akhirnya ibu angkat korban dan sepupunya mencari keberadaan Maulana yang akrab disapa Lala itu hingga pihak keluarga mendapatkan informasi dari unggahan media sosial salah satu teman korban tentang gangster di daerah Candi, Sidoarjo.

Pihak keluarga berinisiatif mencari keberadaan Lala di sana. Namun, di tengah jalan menuju Candi, tepatnya di daerah Suncity Mal, keluarga korban menjumpai keramaian banyak petugas dan ambulans di tepi jalan.

"Kami lihat postingan teman Lala (video pengeroyokan oleh gangster) captionnya 'hati-hati rek daerah Candi'. Saya kepikiran di Candi, tapi di Suncity kok ramai. Jadi saat saya datang ke TKP itu nggak ada kabar apa-apa. Polisi nggak ngehubungin kita, memang saya yang cari," terang Nilam.

Nilam tak menyangka bahwa yang dijumpainya terkapar bersimbah darah adalah putranya. Ia sempat menduga bahwa Lala menjadi korban kecelakaan, namun ketika membuat laporan di kantor polisi, ia sekilas mendengar soal kabar adanya gangster di Sidoarjo pada malam itu.

"Saat saya temukan Lala, mindset saya kecelakaan. Nggak ada kepikiran apa-apa. Nah setelah tahu itu waktu kita bikin laporan di kantor polisi, dengar selentingan kalau ada kabar gangster," katanya.

Dirinya yakin bahwa putranya yang masih duduk di kelas 11 itu tak terlibat tawuran. Sebab, Lala meninggalkan rumah tanpa membawa senjata apapun. Bahkan, dari informasi yang diterima keluarga dari teman Lala, Lala pergi dengan tujuan mengumpulkan donasi untuk temannya yang sedang kesusahan.

"Karena kalau tawuran kan siap senjata, ini enggak. Malah temannya yang ikut takziah bilang kalau dia lagi melakukan penggalangan dana, ada temannya yang kesusahan, intinya itu. Sambil dia jualan. Dia kan jualan kaus online. Sekitar setengah sembilan malam itu dia sempat WA omnya untuk tanya nomor rekening, hasil penjualan kausnya mau ditransfer ke omnya," ujar Nilam.

Keluarga menduga Lala menjadi korban pengeroyokoan puluhan gangster hingga tewas. Hal ini diungkapkan keluarga usai melihat rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian.

Dari CCTV yang dilihat keluarga korban, diduga Lala jatuh dan terkapar usai diserang. Namun, gangster itu terus menghujani Lala dengan pukulan bertubi-tubi. Tak ada perlawanan dari Lala.

Selain itu, salah satu teman Lala yang juga sempat terjebak di peristiwa malam mencekam itu pun sempat meminta maaf ke keluarga korban lantaran tidak bisa membantu menyelamatkannya.

"Ada yang sebagian ke sini, salah satu korban malam itu juga. Dia menceritakan kejadiannya dan minta maaf nggak bisa bantu. Dia sendiri untuk menyelamatkan diri kalang kabut. Jadi murni diserang gangster. Informasinya dari arah Ramayana Mal sudah ada motor banyak, ternyata nyerang. Maulana ini posisi paling belakang, paling banyak kena sasaran. Anak saya cuma rombongan 5 motor dengan rombongan 50 motor (gangster), ya korat-karit," tuturnya.




(dpe/fat)


Hide Ads