Duka masih menyelimuti keluarga Achmad Maulana (17), pelajar kelas 11 SMK YPM 8 Sarirogo yang ditemukan tewas di depan Mal Ramayana, Sidoarjo. Keluarga menyebut, kejadian itu bukan tawuran, namun korban dikeroyok oleh pelaku yang diduga gangster.
Diketahui, insiden ini berlangsung pada Minggu (10/3) dini hari di Jalan Pahlawan Sidoarjo. Keluarga korban berharap polisi segera melakukan tindakan tegas terhadap keberadaan kelompok yang diduga gangster itu.
Pihak keluarga menyebut, masyarakat Sidoarjo sudah resah dengan adanya gangster ini. Timbul ketakutan dan kekhawatiran masyarakat. Keluarga juga khawatir akan berjatuhan korban selain Maulana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"PR untuk pihak berwajib supaya lebih aman. Kita jujur merasa tidak nyaman saat ini, keluar malam jam di atas jam 10. Kejadian dengar sana sini. Jadi gangster ini sudah kayak penyakit, virus, merajalela, kalau nggak cepat dicari dan diselesaikan sampai akarnya, terus korban itu akan ada. Maulan Maulana lainnya pasti akan ada," ujar ibu angkat korban, Nilam Sari (41) saat dijumpai detikJatim di kediamannya, Rabu (13/3/2024).
Bahkan, keresahan ini juga diungkapkan oleh beberapa orang yang takziah di rumah duka Maulana. Mereka menyebut, kerap mendapatkan cerita soal gangster dengan senjata tajamnya yang bisa melibas beberapa orang sekaligus. Warga merasa cemas denga ulah ngawur gangster tersebut.
"Gangster ini sudah betul-betul meresahkan. Kemarin yang ibu-ibu takziah dia juga dengar saudaranya dari sana dari sana. Bahkan, ada korban gangster yang selamat cerita, katanya celuritnya sepintu gini (tingginya), sekali libas kena 2 sampai 3 orang. Terus ke mana kita cari keamanan kalau kita nggak nyaman," tutur Nilam.
Keluarga Maulana menyayangkan selama ini keberadaan gangster, terutama di Sidoarjo seolah dianggap kabar burung. Padahal, keberadaannya nyata hingga diduga merenggut nyawa Maulana.
"Warga sudah resah, korbannya random. Orang tua pun (bisa) kena gangster. Kenapa kok nggak sampai viral, baru ada anakku (Maulana) ini viral. Berarti selama ini kan itu cuma kayak berita burung, padahal nyata," kata Nilam.
Oleh karena itu, keluarga Maulana berharap polisi segera memburu gangster dan melakukan tindakan tegas. Harapannya, masyarakat bisa kembali mendapatkan rasa aman dan nyaman.
"Semoga cepat terungkap gangster-gangster itu. Warga ini betul-betul resah, resah, resah," tandas Nilam.
Diberitakan sebelumnya, dua orang remaja terkapar di Jalan Pahlawan dari arah Mal Ramayana ke arah Stadion Gelora Delta Sidoarjo (GDS). Tepatnya di depan Balai Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial PMKS Sidoarjo pada Minggu (10/3) dini hari. Keduanya diduga korban pengeroyokan.
Dari dua remaja itu, satu orang bernama Achmad Maulana (17), warga Perum Griya Sumantoro, Plumbungan, Sukodono ditemukan meninggal dunia di lokasi. Ditemukan sejumlah luka dan pendarahan pada tubuh korban.
Sementara itu satu korban lainnya, bernama Lukmananul Hafidz (20) warga Dusun Krempreng, Desa Tanjung Sari, Taman diketahui masih dirawat di RSUD Sidoarjo akibat luka berat.
(hil/dte)