Rintihan Pilu Istri di Jember Dianiaya dan Disekap Suami dalam Kandang Sapi

Round Up

Rintihan Pilu Istri di Jember Dianiaya dan Disekap Suami dalam Kandang Sapi

Hilda Rinanda - detikJatim
Sabtu, 09 Mar 2024 09:02 WIB
Ilustrasi KDRT
Ilustrasi perempuan disekap (Foto: Getty Images/iStockphoto/kieferpix)
Surabaya -

Suara rintihan perempuan meminta tolong terdengar di Dusun Krajan, Desa Glundengan, Wuluhan, Jember. Ternyata, suara tersebut datang dari seorang perempuan berinisial SP (48). Ia kabur usai dianiaya lalu disekap suaminya, Hermawan atau To Heri (51) di dalam kandang sapi.

Kejadian ini berlangsung pada Kamis (7/8) petang. Saat itu, korban dikurung di dalam kandang sapi kosong. Tangannya diikat menggunakan tali dan dirantai di tiang dalam kandang.

"Tujuannya diikat itu, agar korban tidak kabur," ujar Kapolsek Wuluhan AKP Solekhan Arief, Jumat (8/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beruntung korban bisa melepas ikatannya dan kabur.

"Tapi beruntung sekitar pukul 9 malam korban dapat kabur dari dalam kandang. Kemudian melarikan diri ke sebuah gudang," kata Arief.

ADVERTISEMENT

Korban kemudian ditolong oleh warga yang sempat mendengar teriakan minta tolong. Dengan diantar perangkat desa setempat, korban lalu diantar ke Polsek Wuluhan.

"Warga mendengar suara perempuan minta tolong dari arah gudang di wilayah setempat. Saat didatangi, didapati ada perempuan yang ternyata korban KDRT itu," imbuhnya

Arief mengatakan, pelaku mengaku kesal dengan sang istri yang tak pamit pergi kerja.

"Korban disekap di dalam kandang sapi dekat rumahnya. Diduga karena suaminya marah. Karena korban ini pergi kerja ke luar Pulau Jawa, ke Medan. Tapi korban ini tidak izin atau tidak pamit dengan suaminya," ujar Arief.

Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) itu, kata Arief, dipicu kepergian korban ke Medan pada 23 Desember 2023 silam. Saat itu korban pergi untuk bekerja. Namun tanpa seizin suaminya.

"Berangkat sekitar 23 Desember 2023. Kemudian pulang Senin (4/3) kemarin. Jadi sekitar dua bulanan kerja di luar Pulau Jawa itu. Korban menurut pengakuannya bekerja sebagai pembantu rumah tangga di sana," terangnya.

Malam hari sepulang dari Medan, lanjut Arief, korban dengan suaminya terlibat cek cok. Bahkan korban mengalami penganiayaan.

"Dipukul batang kayu dan tangan kosong oleh pelaku. Sehingga hampir di sekujur tubuhnya mengalami luka lebam. Terutama di bagian kepala dan badannya," kata mantan KBO Satreskrim Polres Jember ini.

Terkait kasus ini, kata Arief, Polsek Wuluhan berkoordinasi dengan Unit PPA Satreskrim Polres Jember. Juga DP3AKB untuk menindaklanjuti trauma psikis yang dialami oleh korban.

"Bahkan korban sendiri juga masih menjalani perawatan di Puskesmas Wuluhan saat ini. Karena juga mengalami luka-luka akibat penganiayaan yang dilakukan pelaku," ujarnya.

"Untuk pelaku sudah kami amankan langsung tadi (kemarin) malam oleh Unit Satreskrim Polsek Wuluhan, dan saat ini masih menjalani pemeriksaan di ruang penyidik di Polsek Wuluhan," pungkas Arief.




(hil/sun)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads