Sunaryo (50), penjaga ladang di Desa Rebalas, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan tewas mengenaskan saat menjaga ladangnya. Ia tewas karena ledakan bondet atau bom ikan yang mengenai kepalanya.
Sunaryo tewas saat berjaga di ladang yang ditanami labu, jagung dan ubi kayu. Saat itu, ia menjaga ladang bersama temannya, Si. Saat berjaga, Sunaryo membawa bondet dalam tas selempang. Bondet itu dipakai sebagai senjata untuk membela diri.
Saat berjaga, Sunaryo dan Si berpencar untuk memperluas jangkauan pengamanan lahan. Namun, 10 menit setelah keduanya berpencar, terjadi ledakan keras dari bondet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Si yang mendengar ledakan langsung mencari sumbernya. Ia menemukan Sunaryo tewas bersimbah darah dengan luka parah di kepala sisi kiri. Sunaryo dinyatakan tewas karena ledakan bondet.
Namun, polisi belum menyimpulkan bondet mana yang meledak. Polisi menemukan 6 bondet aktif di tas korban.
"Enam bondet yang diamankan belum meledak. Belum dipastikan apakah yang meledak itu bondet milik korban atau dilempar orang lain. Teman korban juga tidak tahu berapa total bondet yang dibawa korban saat berjaga," terang Plt Kasi Humas Polres Pasuruan Kota Aipda Muhammad Junaidi, Rabu (6/3/2024).
"Korban bawa bondet itu memang sengaja untuk jaga diri. Ladang itu sering terjadi kehilangan," imbuhnya.
Bondet, di sejumlah lokasi di Pasuruan, lazim menjadi senjata. Senjata itu bisa dipakai untuk membela diri maupun untuk aksi kejahatan.
Para pelaku begal sering memakai bondet untuk mengancam korban, atau melukainya. Banyak kasus penyerangan warga dilakukan dengan bondet. Teror dengan bondet juga sering terjadi, yakni melempar rumah warga dengan senjata ledak tersebut. Bondet di Pasuruan kerap dipakai untuk membela diri hingga mencelakai orang lain.
(hil/dte)