Sepatu Putih, Kado Terakhir Ibu untuk Bintang yang Tewas Dianiaya Senior

Sepatu Putih, Kado Terakhir Ibu untuk Bintang yang Tewas Dianiaya Senior

Eka Rimawati - detikJatim
Kamis, 29 Feb 2024 19:01 WIB
Ibunda Bintang menunjukkan sepatu putih kado terakhir sebelum anaknya tewas dianiaya di Ponpes Al Hanifiyah Kediri
Sepasang sepatu putih kado terakhir ibunda pada Bintang (Foto: Eka Rimawati/detikJatim)
Banyuwangi -

Mata Suyanti (38) sembab dan sedikit bengkak saat menunjukkan foto sepasang sepatu putih di ponsel genggamannya. Sebab, sepatu ini merupakan kado terakhir yang ia beri untuk putra tercintanya, Bintang Balqis Maulana (14).

Nyawa santri Ponpes Al Hanifiyah Kediri ini melayang usai dihajar selama tiga hari oleh empat kakak kelasnya. Empat pelaku kini ditetapkan sebagai tersangka, yakni MN (18) asal Sidorjo, MA (18) asal Nganjuk, AF (16) asal Denpasar, dan AK (17) asal Surabaya.

"Ini kado ultah terakhir Bintang pada 4 Januari lalu, baru dipakai sekitar 1,5 bulan. Sekarang dia sudah pergi," kata Yanti dengan nada berat kepada detikJatim, Kamis (29/2/2024).

Tak pernah ia duga, anak bungsu dari suami pertamanya itu akan pergi dengan cara yang memilukan. Saat hari ulang tahun Bintang, Yanti sengaja membelikan sepatu berwarna putih yang diidam-idamkan putranya itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bintang anak baik, kalau selawat pinter. Sering juara, dia pantas dapat kado itu," ungkapnya.

"Saya selalu tahu nomor sepatu anak saya itu tanpa bertanya, sepatunya yang lama sudah tidak muat, jadi saya beli ukuran di atasnya dan langsung muat," tambah Yanti dengan senyum tipis.

ADVERTISEMENT
Ibunda Bintang menunjukkan sepatu putih kado terakhir sebelum anaknya tewas dianiaya di Ponpes Al Hanifiyah KediriIbunda Bintang menunjukkan sepatu putih kado terakhir sebelum anaknya tewas dianiaya di Ponpes Al Hanifiyah Kediri Foto: Eka Rimawati/detikJatim

Kerinduan pada Bintang tergambar jelas di mata ibu beranak enam itu, ia terus menatap foto Bintang yang tersenyum ceria di samping kakaknya, Ilham.

Bagi Yanti, kepergian Bintang adalah harga yang sangat mahal untuk sebuah perpisahan. Meski telah ikhlas, ia tetap akan menuntut keadilan atas kematian tragis anaknya.

Bintang Balqis Maulana, remaja 14 tahun menjadi korban bullying berujung maut di Pondok Pesantren Al Hanifiyah Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri.

Jasad Bintang dipulangkan dengan kondisi penuh luka lebam dan sundutan rokok. Di mana tulang hidungnya patah dan ada bekas jeratan dilehernya.

Diberitakan sebelumnya, Bintang meninggal pada Jumat (23/2) siang. Kasus ini terkuak ke publik setelah video kemarahan keluarga korban kepada pria yang mengantarkan jenazah Bintang, viral. Di video itu, tampak darah masih berceceran dari kain kafan korban. Video tersebut beredar di media sosial hingga grup WhatsApp.

Sebelum meninggal, Bintang juga sempat mengirim pesan kepada keluarganya di Afdeling Kampunganyar, Dusun Kendenglembu, Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi melalui WhatsApp (WA). Pesan itu berisi permintaannya untuk dipulangkan dari pondok yang berada di Kecamatan Mojo, Kota Kediri. Bintang mengaku sudah tidak kuat berada di sana.

Dalam pesannya kepada keluarga, Bintang sempat mengaku ketakutan. Namun, dia tidak menjelaskan apa yang membuatnya takut.

"Cpet sini. Aku takut maaa. Maaa tolonggh. Sini cpettt jemput," ujar Bintang dalam pesan WhatsApp.

Keluarga tak menduga ternyata itu adalah pesan terakhir dari Bintang. Pada Sabtu (24/2), Bintang benar-benar pulang. Akan tetapi, ia pulang dalam keadaan kaku tak bernyawa. Kepulangan Bintang menyisakan kesedihan mendalam bagi keluarga.




(hil/iwd)


Hide Ads