Tiga tersangka meledaknya bondet yang menghancurkan rumah ketua KPPS di Pamekasan tertangkap. Ketiganya memiliki peran masing-masing, mulai dari otak kejahatan, penyedia bondet, hingga eksekutor.
Ketiga tersangka pelempar bondet itu yakni S (38), A (30), dan AR (30) yang seluruhnya merupakan warga Pamekasan.
Akibat pelemparan bondet tersebut, rumah Ketua KPPS bernama Kusyairi di Dusun Timur, Desa Nyalabuh Daya, Pamekasan hancur. Untung saja pada saat kejadian tidak ada korban jiwa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami berhasil menangkap 3 tersangka di Pamekasan," ujar Dirkrimum Polda Jatim Kombes Totok Suharyanto dalam konferensi pers di Mapolda Jatim, Jumat (23/2/2024).
Berdasarkan hasil penyelidikan polisi tersangka A (30) diketahui merupakan otak peledakan bondet di rumah Kusyairi.
A mengaku mendapatkan bondet dari AR seharga Rp 150.000. Dia membeli bondet itu dari AR tahun kemarin, tepatnya sebelum Idul Fitri 2023.
Sedangkan eksekutor peledak bondet ke rumah Kusyairi adalah S. Pria ini yang meledakkan 2 bondet ke rumah Kusyairi.
"S itu eksekutor pelaku peledakan pada Senin pukul 03.00 WIB dengan cara membawa 2 bondet yang didapat dari tersangka A kemudian dinyalakan, ditinggal lari, dan 3-5 menit kemudian terjadi ledakan," ujarTotok.
Tidak hanya berhasil mengamankan ketiga tersangka, polisi mengamankan barang bukti berupa 2 buah bahan peledak jenis mercon berbentuk bulat.
Selain itu, dari tersangka polisi juga mengamankan 1 tepung tapioka, sejumlah bubuk mesiu, 2 kantong plastik tawas, 1 kantong plastik potasium, 1 kantong plastik sendawa, dan alat pembuat mercon.
Akibat perbuatan mereka, ketiganya terancam kurungan pidana maksimal 20 tahun penjara dengan delik utama Pasal 1 Ayat (1) Undang-Undang Darurat RI No 12 Tahun 1951 dan Pasal 170 KUHP.
Ledakan bondet itu menghancurkan beberapa bagian rumah Kusairi. Peristiwa itu terjadi pada Senin (19/2) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB ketika warga di sekitar rumah Kusyairi.
Akibat ledakan 2 bom ikan atau bondet itu pintu dan kaca jendela depan dan samping hancur. Termasuk lemari kayu di ruang tengah, juga tempat tidur dan plafon rumah itu juga rusak.
Saat itu Kusairi terbangun mendengar bunyi pecahan kaca. Dia mengira itu bunyi piring jatuh. Dia langsung keluar rumah. Ternyata warga sudah berdatangan menunjuk belakang rumahnya yang hancur.
Tidak ada korban jiwa akibat ledakan itu sebab pada saat kejadian Kusairi tidur di rumah satunya yang letaknya bersebelahan dengan rumahnya yang menjadi sasaran bondet.
(dpe/iwd)