Ini Motif Rudi Aniaya hingga Tewas Balita Anak Pasangan Kumpul Kebonya

Ini Motif Rudi Aniaya hingga Tewas Balita Anak Pasangan Kumpul Kebonya

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Jumat, 16 Feb 2024 15:52 WIB
Pembunuhan balita di Surabaya
Rudi, tersangka penganiaya hingga tewas bayi pasangan kumpul kebonya di Surabaya (Foto: Praditya Fauzi Rahman/detikJatim)
Surabaya - Polisi telah menetapkan Rudi (27) sebagai tersangka kasus penganiayaan SRH, bayi 2 tahun 5 bulan hingga tewas di Surabaya. Rudi merupakan pasangan kumpul kebo SF, ibu korban.

Polisi membeberkan motif Rudi (27) menganiaya SRH, bayi 2 tahun 5 bulan hingga tewas di Surabaya. Rudi merupakan pasangan kumpul kebo SF, ibu korban.

Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono mengatakan motif Rudi menganiaya korban karena kesal sebab kerap menangis dan buang air kecil. Karena hal ini, ia harus mengganti popoknya tiap saat.

"Saat didalami tersangka ini mengaku kesal karena korban sering buang air, menangis, lalu mengaku jengkel, akhirnya si anak dicekik, kemudian dibenturkan kepalanya ke lantai, kemudian ditidurkan," kata Hendro, Jumat (16/2/2024).

Menurut Hendro, dalam keterangannya, Rudi mengaku baru pertama kali menganiaya korban. Namun pengakuan Rudi ini tak sesuai dengan keterangan SF, ibu korban sekaligus pasangan kumpul kebo Rudi.

Namun apapun pengakuan Rudi, kini ia telah ditetapkan sebagai tersangka dan segera ditahan. Rudi pun mengaku menyesali perbuatannya hingga menewaskan korban.

Sebelumnya, SRH, bayi berusia 2 tahun 5 bulan di Surabaya meninggal dunia diduga karena mengalami penganiayaan. Kasus itu kemudian diselidiki polisi.

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono mengatakan korban berinisial SRH. Hendro menyebut korban sempat dibawa ke rumah sakit oleh ibunya, SF dan ayah tirinya (belakangan diketahui sebagai pasangan kumpul kebo ibu korban).

Namun saat dalam perjalanan ke rumah sakit, korban dinyatakan meninggal. Korban selama ini diketahui tinggal bersama ayah kandungnya, SA. Namun sesekali juga tinggal bersama ibunya.

"Dugaan meninggal dunia SRH tidak wajar antara dalam perjalanan dari rumah kos Kutisari Utara Gang 5 sampai ke RSI Jemursari Surabaya," kata Hendro, Rabu (15/2/2024).

Ibu korban, SF yang mengetahui anaknya meninggal kemudian menghubungi ayah kandung korban, SA. Karena melihat ada bekas kekerasan, ayah kandung korban kemudian melaporkan ke polisi.


(abq/iwd)


Hide Ads