Aksi Suratman Rampok dan Cabuli Korban di Surabaya hingga Sempat Tertidur

Round Up

Aksi Suratman Rampok dan Cabuli Korban di Surabaya hingga Sempat Tertidur

Hilda Rinanda - detikJatim
Sabtu, 27 Jan 2024 09:36 WIB
Suratman, pelaku perampokan dan pencabulan di Surabaya
Suratman, pelaku perampokan dan pencabulan di Surabaya yang sempat ketiduran di rumah korban (Foto: Praditya Fauzi Rahman/detikJatim)
Surabaya -

Ada-ada saja ulah Suratman, pelaku perampokan disertai pencabulan di toko kelontong Sukomanunggal, Surabaya. Saat melakukan perampokan, ternyata Suratman sempat tertidur di dalam toko. Ia mengaku kecapekan.

"Tersangka sempat tertidur, alasannya kecapekan mencuri dan menganiaya korbannya," ungkap Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono, Jumat (26/1/2024).

Hendro menambahkan sebelum tertidur, tersangka sempat menggasak sejumlah barang berharga milik korban. Tak hanya itu, tersangka juga menganiaya, mencabuli dan memaksa korban melakukan hubungan badan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah melukai dan menyekap korban, tersangka langsung mengambil barang-barang berharga korban, mulai kalung emas, mutiara, dan uang," tutur Hendro.

Motif tersangka melakukan perampokan dan pencabulan ini karena sakit hati cintanya ditolak korban. Sebab, sehari sebelum beraksi, tepatnya pada Selasa 16 Januari 2024, tersangka sempat menyatakan cintanya ke korban.

ADVERTISEMENT

"Motif dari tersangka melakukan itu (pencurian dan pelecehan seksual) karena sakit hati, dia sudah menyatakan suka pada korbannya tapi ditolak," beber Hendro.

Namun karena cintanya ditolak, tersangka kemudian merencanakan untuk merampok keesokan harinya atau pada Rabu 17 Januari 2024. Sebelum merampok, tersangka sempat melakukan survei lokasi terlebih dahulu.

"Saat 14 Januari, toko masih buka dan tersangka beberapa kali beli rokok. Lalu saat 16 Januari dia mencurahkan isi hatinya lalu menyampaikan isi hatinya pada korban. Tapi, korban menolak," jelas Hendro.

Saat beraksi, tersangka diketahui masuk dengan menjebol jendela toko. Ia lalu masuk ke toko melalui ventilasi jendela sisi kanan usai menaiki pagar tinggi tanah kosong.

"Dia memanjat dan berhasil. Saat korban ada di dalam itu, tersangka mematikan saklar dan langsung mengeksekusi korban," paparnya.

Saat di dalam toko ini, tersangka kemudian mengetahui korban dan langsung memukulnya. Korban selanjutnya ditutup matanya dan mengikat tangan dan kakinya dengan tali rafia.

"Setelah melukai dan menyekap korban, tersangka langsung mengambil barang-barang berharga korban, mulai kalung emas, mutiara, dan uang," terang Hendro.

"Lalu tersangka memaksa korban lagi untuk berhubungan namun ditolak," imbuhnya.

Sebelumnya, aksi perampokan terjadi di Surabaya. Sasarannya toko kelontong. Pelaku bahkan sempat menyekap dan melakukan pelecehan seksual atau mencabuli korban.

Korban merupakan warga Sukomanunggal, Surabaya. Perampokan yang dialami korban terjadi pada Rabu (17/1) sekitar pukul 01.00 WIB.




(hil/sun)


Hide Ads