Wali Kota Eri Tegaskan Anak yang Disiksa Ibunya Tak Akan Kembali ke Rumah

Wali Kota Eri Tegaskan Anak yang Disiksa Ibunya Tak Akan Kembali ke Rumah

Esti Widiyana - detikJatim
Rabu, 24 Jan 2024 20:50 WIB
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

GEL (9), anak yang jadi korban penganiayaan ibunya, ACA kembali dibawa ke shelter Rumah Aman milik Pemkot Surabaya. Sebelumnya, korban juga sempat menghuni shelter dengan kasus yang sama.

GEL pernah dievakuasi DP3A ke Rumah Aman pada Mei 2023 karena sering dianiaya oleh ibunya. Kemudian 6 bulan setelahnya, dia dijemput ibunya. Sang ibu juga sempat berjanji tidak akan mengulangi menyiksa GEL lagi.

Ternyata, janji itu tidak diindahkan ACA. Dia kembali mengulangi perbuatannya, bahkan dengan sadisnya meminta anaknya berkumur dengan air mendidih usai disiram air panas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ACA pun sudah dilaporkan dan ditahan polisi atas kekerasan terhadap anak kandungnya itu. Sementara GEL kembali diamankan ke Rumah Aman agar tidak lagi merasakan siksaan dari ibunya.

Mengetahui hal itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menegaskan tidak akan menyerahkan GEL bila nantinya sang ibu sudah bebas dari hukuman penjara. Anak yang masih kelas 1 SD itu akan dirawat oleh Pemkot. GEL tidak akan kembali ke rumahnya lagi.

ADVERTISEMENT

"Tidak! (diambil lagi oleh ibunya), akan kita asuh. Ada sekolah Bibit Unggul," tegas Eri saat ditemui detikJatim di kediamannya, Rabu (24/1/2024).

Eri menyebut sekolah Bibit Unggul merupakan tempat belajar untuk anak-anak dengan masalah yang dialami dan bisa menjadi mandiri, serta bisa meraih mimpi.

Eri mengaku tak habis pikir dengan apa yang dilakukan oleh ACA. Padahal sebelumnya ia mengaku dan menyadari perbuatannya.

"Ternyata diulangi lagi. Sudah tidak ada lagi yang kedua. Kita tidak ingin memutus tali silaturahim, wong di dalam kandungan, di dalam plasenta ibunya. Kita kembalikan, tapi diulangi lagi. Wis gak mungkin dibaleni maneh, engko dibaleni maneh kejadiane, sakno anake (Tidak mungkin dikembalikan lagi ke ibunya, nanti kejadian lagi, kasihan anaknya)," jelas Er.

Meski demikian, nantinya sang ibu tetap boleh menjenguk anaknya di shelter Rumah Aman. Namun, tidak untuk mengambilnya kembali ke rumah, karena tak ingin kekerasan terulang lagi.

"Tidak! Ibunya akan diperiksa, memiliki kelainan psikologi atau tidak. Ini bahaya. Sekarang mungkin normal, tapi suatu saat isok mbalek maneh nang anake, sakno anake (bisa kembali lagi ke anaknya, kasihan anaknya)," katanya.

Eri lalu berjanji GEL akan disekolahkan oleh Pemkot Surabaya. Bahkan pendidikannya akan dijamin hingga jenjang SMA dan kuliah nanti.

"Iya, dijamin pendidikan (sampai lulus kuliah)," pungkasnya.




(abq/dte)


Hide Ads