Terkuak Alasan Rahman Kubur Kepala Adrian Usai Mutilasi di Pinggir Sungai

Terkuak Alasan Rahman Kubur Kepala Adrian Usai Mutilasi di Pinggir Sungai

Muhammad Aminudin - detikJatim
Rabu, 24 Jan 2024 14:16 WIB
Abdul Rahman, tukang pijat memperagakan bagaimana mengubur kepala, telapak tangan dan kaki korban
Abdul Rahman memeragakan adegan mengubur potongan tubuh korban. (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Malang - Kasus pembunuhan dan mutilasi oleh tukang pijat bernama Abdul Rahman pada pria Surabaya, Adrian Prawono direkonstruksi. Rahman memperagakan bagaimana mengubur kepala, telapak tangan dan kaki korban. Lokasi yang sama dipilih pelaku ketika sebelumnya pernah mengubur kucing yang mati.

Mengubur bagian kepala, telapak tangan serta telapak kaki korban diperankan tersangka Rahman dalam adegan ke-21 dalam proses rekonstruksi yang digelar, Rabu (24/1/2024).

"Apa alasanmu mengubur bagian kepala korban di sini?," tanya Dewangga jaksa penuntut umum kepada tersangka saat mengikuti proses rekonstruksi.

Dengan posisi jongkok usai memerankan penguburan bagian kepala korban, Rahman menjawab bahwa dirinya sebelumnya pernah mengubur kucing yang mati di lokasi yang sama.

"Dulu pernah kubur kucing di sini," kata Rahman.

Mendengar jawaban Rahman, jaksa pun balik bertanya.

"Jadi sudah kamu pikirkan sebelumnya, akan mengubur kepala korban di sini?," tanya jaksa merespons jawaban tersangka.

"Iya pak, saat saya membuang kasur di sungai," ucap Rahman.

Lokasi Rahman mengubur bagian kepala, telapak tangan dan kaki korban, berada di pinggir aliran sungai. Jaraknya berkisar 200 meter, dari tersangka membuang bagian tubuh lain di aliran Sungai Bango.

Terpisah, Kasat Reskrim Polresta Malang Kota Kompol Danang Yudanto mengatakan, ada 21 adegan yang diperankan tersangka selama proses rekonstruksi. Adegan terakhir adalah bagaimana tersangka mengubur bagian kepala, telapak tangan serta telapak kaki.

"Dalam proses rekonstruksi ada 21 adegan, yang diperankan oleh tersangka. Adegan terakhir adalah tersangka mengubur bagian kepala, telapak tangan dan kaki disini," ujar Danang kepada wartawan, Rabu siang.

Aksi pembunuhan dan mutilasi ini berawal saat Polda Jatim mendapat laporan orang hilang dari Rudijanto Sugie Prawono (76), warga Jalan Prapen Indah, Kecamatan Tenggilis Mejoyo, Kota Surabaya. Ia melaporkan kehilangan putranya Adrian Prawono.

Dalam laporan tersebut, keluarga menyebut korban pamit ke Pasuruan pada Sabtu, 14 Oktober 2023 sekitar jam 13.00 WIB. Korban kemudian ke kafe miliknya di Kota Batu dengan mengendarai mobil Toyota Rush berwarna hitam dengan nomor polisi L 1465 JK. Pada Minggu, 15 Oktober 2023 sekitar pukul 18.00 WIB, Adrian mengabari orang tuanya hendak pulang ke Surabaya.

Namun, ia harus mampir ke Malang karena ada keperluan. Sejak saat itu, Adrian tidak bisa dihubungi lagi, hingga akhirnya korban ditemukan menjadi korban mutilasi yang dilakukan terapis pijat bernama Rahman.


(hil/dte)


Hide Ads