Beberapa waktu terakhir ramai di media sosial (medsos) terkait maraknya aksi pembegalan di Kota Malang. Kabar tersebut membuat masyarakat resah dan khawatir.
Namun dari beragam informasi begal yang beredar di medsos, tidak semuanya valid. Seperti yang dilakukan seorang pria bernama Muhammad Syukron.
Syukron membohongi istrinya dengan mengaku dia telah dibegal di Jalan Ranugrati, dekat dengan SPBU Sawojajar, Kota Malang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Sederet Fakta Kota Malang Darurat Begal |
Cerita bohong itu kemudian menyebar dari mulut ke mulut hingga akhirnya diunggah oleh salah satu kerabat Syukron. Kabar hoaks itu membuat masyarakat resah.
Pria yang tinggal di Jalan Tumapel, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang itu, akhirnya membuat video klarifikasi terkait informasi hoaks tersebut.
"Awalnya saya kaget melihat ada sebuah konten yang memberitakan berita pembegalan yang kebetulan waktu dan TKP-nya sama persis dengan keberadaan saya waktu itu. Lokasinya di Jalan Ranugrati sekitar jam 16.15," ujar Syukron dalam video klarifikasi tersebut seperti dilihat detikJatim , Minggu (21/1/2024).
"Saat itu saya ke situ memang ada keperluan hendak membayar utang ke teman saya. Waktu itu karena saya sudah ditagih dan saya nggak punya uang sama sekali, di dompet, di saku maupun di ATM. Kemudian saya inisiatif telepon ke istri dengan harapan istri saya segera membantu saya mentransfer sejumlah uang untuk membayar utang," sambungnya.
Pada saat menghubungi istrinya, Syukron berbohong dan mengatakan jika dia dibegal. Sang istri yang kebingungan kemudian menceritakan kisah begal yang dialami Syukron kepada adiknya.
"Terus sama adik saya diceritakan kepada teman kerjanya, lalu teman kerja adik saya cerita ke anaknya. Ternyata anaknya temen adik saya itu kemudian mengunggah konten yang kejadiannya itu sama persis lokasinya ketika saya ada di Jalan Ranugrati itu," terangnya.
Baca juga: Geger Kota Malang Darurat Begal! |
Atas kejadian tersebut Syukron menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Malang. Dia berharap apa yang dilakukannya bisa menjadi pembelajaran agar tidak dicontoh orang lain.
Sementara itu, Kasi Humas Polresta Malang Kota Ipda Yudi Risdianto mengatakan, semenjak beredar informasi terkait aksi begal di media sosial, polisi langsung bergerak untuk menindaklanjutinya. Polisi menelusuri informasi hingga mendatangi orang yang mengaku dibegal. Dari hasil pendalaman, informasi yang beredar di medsos itu hoaks.
"Kita dapat informasi hari Jumat (19/1) ada unggahan yang menyampaikan jika ada korban aksi begal di dekat pom bensin Jalan Ranugrati. Kita telusuri dan mendapatkan alamat yang bersangkutan (Syukron) di Singosari," ujarnya kepada detikJatim.
"Selanjutnya kita datangi dan melakukan pemeriksaan. Ternyata dia itu (ngaku) menjadi korban untuk menutupi kekurangan terhadap istrinya," imbuh Yudi.
(hil/dte)