Sederet Fakta Kota Malang Darurat Begal

Sederet Fakta Kota Malang Darurat Begal

Hilda Rinanda - detikJatim
Minggu, 21 Jan 2024 11:51 WIB
Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto.
Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Surabaya -

Masyarakat Kota Malang dibuat resah dengan maraknya aksi begal di wilayahnya. Polresta Malang Kota bergerak cepat merespons hal itu dengan membentuk tim khusus untuk mengidentifikasi dan memburu para pelaku.

Polisi juga terus memastikan wilayahnya aman. Selain itu, polisi mengimbau para korban untuk melapor. Hingga kini, polisi mengaku belum ada korban yang melapor.

Berikut sederet fakta Kota Malang darurat begal:

1. Polisi Pastikan Kebenaran Laporan di Medsos soal Begal

Dalam sepekan, ada beberapa laporan di media sosial soal begal di Malang. Namun, belum diketahui dengan pasti apakah unggahan begal di medsos tersebut benar terjadi, hanya dugaan, atau bahkan hoaks.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi mengaku belum menerima pengaduan ataupun laporan dari warga yang menjadi korban. Meski begitu, Korps Bhayangkara tetap merespons tentang dugaan begal di medsos tersebut.

Terbaru, polisi menemukan adanya unggahan warga yang mengaku menjadi korban begal saat mengisi BBM di sebuah SPBU wilayah Sawojajar, Kota Malang. Saat diselidiki, polisi berhasil mengindentifikasi pengunggah di mana merupakan warga Singosari, Kabupaten Malang.

ADVERTISEMENT

"Kemarin ada lagi, unggahan yang menarasikan adanya begal, yang mengaku korbannya orang Singosari sudah kita datangi," ujar Kasat Reskrim Polresta Malang Kota Kompol Danang Yudanto kepada detikJatim, Sabtu (20/1/2024).

Dari interogasi yang dilakukan, lanjut Danang, kejadian yang disampaikan melalui media sosial adalah bohong. Hal itu juga diperkuat penyelidikan CCTV di TKP, serta keterangan dari sejumlah saksi.

"Setelah kita dalami lewat CCTV kemudian mendatangi saksi-saksi, termasuk menginterogasi korban, rupanya yang mengaku korban ini bohong," terangnya.

2. Belum Ada Warga yang Melapor

Danang menyebut, pihaknya belum menerima pengaduan ataupun laporan resmi terkait warga yang menjadi korban begal.

"Sampai hari ini belum ada laporan," sebutnya.

3. Polisi Periksa Korban yang Ngaku Dibegal

Sementara itu, beberapa kasus begal disebut terjadi di kawasan Jalan Mayjen Pandjaitan, Jalan Jaksa Agung Suprapto, hingga peristiwa yang disebut terjadi di Jalan Ahmad Yani, Blimbing.

Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto mengaku, sejumlah warga yang diduga menjadi korban begal juga telah teridentifikasi. Untuk selanjutnya polisi akan memintai keterangan.

"Kami temui yang diduga korban untuk mendalami keterkaitan para pelaku begal ini," katanya, Sabtu (20/1/2024).

4. Tim Gabungan Sudah Dibentuk

Pria yang akrab disapa Buher ini menyatakan, dirinya telah membentuk tim gabungan sejumlah jajaran dan polsek yang akan berbagi tugas memberantas begal.

Pembentukan tim ini dilakukan meski hingga saat ini polisi belum menerima laporan dari warga yang menjadi korban kejahatan itu. Respons cepat dilakukan berangkat dari informasi di medsos.

"Kami sudah membentuk tim, dari jajaran reskrim, polsek-polsek untuk membagi tugas. Artinya polisi tidak mesti bergerak karena belum ada korban yang melapor. Tetapi informasi yang ada di masyarakat, media sosial, pasti kami akan menindaklanjuti," ujar Budi Hermanto.

5. Sejumlah Pelaku Sudah Teridentifikasi

Di sisi lain, hasil penyelidikan yang dilakukan Polresta Malang Kota telah mengidentifikasi sejumlah orang yang diduga pelaku begal. Mereka adalah residivis pelaku kejahatan jalanan.

"Kita harus match-kan antara ciri-ciri yang disampaikan oleh korban terhadap pelaku yang melakukan," katanya.

6. Polisi Pastikan Masyarakat Aman

Budi Hermanto menegaskan bahwa masyarakat harus yakin terhadap TNI/Polri bersama sejumlah komunitas yang terus bekerja sama untuk menciptakan kondisi aman di Kota Malang.

"Kami tidak akan pernah lelah memberikan rasa aman, nyaman di wilayah Kota Malang," tegasnya.

Tak hanya itu, Polresta Malang Kota juga bekerja sama dengan Kominfo Kota Malang dalam memantau seluruh CCTV di penjuru wilayah Kota Malang demi memastikan kejadian yang dialami sejumlah terduga korban begal.

"Kami juga akan mendalami saksi-saksi lain di jalan, security yang menjaga tempat. Paling utama adalah kesaksian korban," bebernya..

7. Polisi Imbau Korban Bisa Lapor

Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat bila mendapatkan informasi terduga korban ataupun terduga pelaku begal bisa segera melapor ke aparat kepolisian.

Hal ini tentunya akan membantu penyelesaian kasus tindak kejahatan dapat lebih cepat dan tetap bisa menciptakan rasa aman di Kota Malang.

"Kami akan datang jemput bola jika ada masyarakat yang memiliki informasi," tuturnya.




(hil/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads