Langkah kaki Lasiman saat hendak pulang setelah seharian memotong padi terhenti di jalan setapak sawah sore itu. Pria 55 tahun itu berhenti karena secara tak sengaja berpapasan dengan Sarmin, tetangganya.
Warga Desa Tambakromo, Malo, Bojonegoro itu lalu menghampiri Sarmin. Dengan nada marah, Lasiman menegur agar Sarmin tak menjelek-jelekan dirinya lagi.
"Lha ngelek-elek aku maneh (lha jelek-jelekin aku lagi)," ucap pria yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani itu kepada Sarmin.
Sarmin yang mendapat perkataan itu mengaku tak paham dengan maksud ucapan Lasiman. "Sing ngelek-elek sopo (yang menjelek-jelekan siapa)," jawab pria 61 tahun itu ke Lasiman.
Adu mulut antara Lasiman dan Sarmin pun tak terhindarkan. Lasiman marah karena selama ini digosipkan oleh Sarmin bahwa ia berselingkuh dengan seorang perempuan bernama Lasemi yang juga masih tetangga keduanya.
Tudingan Sarmin itu kemudian beredar hingga terdengar oleh istri Lasiman. Akibatnya, Lasiman dan istrinya kerap bertengkar gegara isu perselingkuhan itu.
Lasiman sempat mencari tahu siapa penyebar tudingan itu. Hingga akhirnya ia mengetahui kabar perselingkuhan dihembuskan oleh Sarmin yang tak lain masih terhitung keluarganya sendiri.
Kesempatan yang ditunggu-tunggu Lasiman untuk menanyakan langsung ke Sarmin pun datang. Lasiman lalu mencecar tuduhan perselingkuhan ke Sarmin saat bertemu sore itu.
Namun Sarmin kekeh mengaku tak paham dengan maksud kemarahan Lasiman hingga adu mulut. Lasiman yang semakin emosi lalu berduel dengan Sarmin.
Lasiman yang menggenggam celurit lalu melayangkannya ke tangan Sarmin. Semakin kalap, Lasiman lanjut mengarahkan celuritnya ke dada Sarmin. Sarmin mencoba melawan namun ia tak berdaya. Duel tak imbang ini dimenangkan Lasiman. Sarmin pun tumbang dalam kondisi bersimbah darah.
Selanjutnya, Lasiman melawan dan lari ke hutan saat hendak diamankan.
(abq/iwd)