Dendam Kesumat Hoirul di Balik Aksi Kejinya Habisi Nyawa Paman

Round-up

Dendam Kesumat Hoirul di Balik Aksi Kejinya Habisi Nyawa Paman

Hilda Rinanda - detikJatim
Senin, 15 Jan 2024 08:01 WIB
Keponakan yang bunuh pamannya di Sampang diringkus polisia
Hoirul, keponakan yang bunuh pamannya di Sampang diringkus polisia (Foto: Kamaluddin/detikJatim)
Surabaya -

Seorang warga Dusun Tekap, Desa Pandan, Kecamatan Omben, Sampang, Hoirul (32) tega menghabisi nyawa pamannya, S (45). Aksi pembunuhan ini dipicu dendam kesumat pelaku. Hoirul tak terima sering dimarahi sang paman.

Hoirul tak hanya tega menghabisi nyawa pamannya. Namun, ia juga menganiaya istri dan anak pamannya, yang tak lain merupakan bibi dan sepupunya. Kedua korban kini masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Kasi Humas Polres Sampang Ipda Sujianto mengatakan pelaku nekat menganiaya satu keluarga itu karena sakit hati kerap dimarahi pamannya. Dengan menggunakan pisau dapur, ia menusuk pamannya hingga tewas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penyebab dari hasil pemeriksaan sementara tersangka sering dimarahi oleh korban dan tersangka ini masih ada hubungan kekeluargaan," kata Sujianto, Jumat (12/1/2024).

Penganiayaan hingga menyebabkan pamannya tewas serta bibi dan anaknya terluka ini dilakukan pada Jumat (12/1) pukul 00.30 WIB. Saat itu, korban berada di musala rumahnya.

ADVERTISEMENT

Mat Sair (54), saksi mata yang merupakan tetangga korban mengatakan, kejadian itu berlangsung malam menjelang dini hari, sehingga tak banyak warga yang mengetahui pokok permasalahannya. Ia hanya mendengar teriakan di hari itu hingga bergegas ke lokasi suara itu terdengar.

"Terjadinya itu malam, saya sendiri hanya mendengar suara teriakan dan bergegas ke tempat itu," kata Sair, Minggu (14/1/2024).

Dalam perjalanan menuju ke lokasi kejadian, Sair berpapasan dengan Hoirul yang tengah memegang pisau berlumuran darah. Melihat Sair, Hoirul langsung lari dan membuang pisau dapur tersebut.

"Pisau yang banyak darahnya itu dibuang dan lari," kata Sahir.

Sair pun bergegas menuju ke TKP. Kaget bukan main, ia melihat 3 orang bersimbah darah di musala. Warga pun mulai berdatangan dan mengevakuasi para korban ke Puskesmas Omben. Korban dan keluarganya memang tinggal di musala untuk sementara karena rumahnya sedang direnovasi.

"Pamannya Hoirul langsung meninggal, kalau istri dan anaknya luka-luka langsung menjalani perawatan di puskesmas," ungkapnya.

Bahkan, anak korban atau sepupu pelaku sempat kekurangan darah hingga dirujuk ke rumah sakit. Begini kondisi terkini dua korban itu.

Dirham, salah satu tetangga korban menyampaikan, kondisi bibi dan sepupu hoirul kini mulai membaik. Anak korban yang sempat mengalami kekurangan darah saat kejadian, kini sudah berangsur normal.

"Istri korban sudah membaik kemarin katanya bisa pulang, cuma (belum kembali ke rumah) karena menunggu anaknya yang masih belum stabil," kata Dirham kepada detikJatim, Minggu (14/1/2024).

Sementara itu, pelaku diamankan tak berselang lama usai polisi mendapat laporan. Polisi mengamankan Hoirul di rumah tempatnya bersembunyi. Untuk proses penyidikan, tersangka ditahan di Mapolres Sampang.

Atas perbuatannya, Hoirul terancam dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara.




(hil/iwd)


Hide Ads