Begini Kronologi Kematian Tak Wajar Siswa MTs Pacitan Diduga Keracunan

Begini Kronologi Kematian Tak Wajar Siswa MTs Pacitan Diduga Keracunan

Purwo Sumodiharjo - detikJatim
Kamis, 11 Jan 2024 19:27 WIB
pembongkaran makam siwa MTs di Pacitan
Pembongkaran makam siswa MTs di Pacitan (Foto: Purwo Sumodiharjo)
Pacitan -

Seorang siswa MTs di Kecamatan Sudimoro, Pacitan tewas misterius. Korban tewas diduga keracunan usai meminum kopi yang diracik ayahnya sendiri jelang siswa MTs itu berangkat sekolah.

Polisi tengah berupaya mengungkap kasus tersebut, termasuk di antaranya dengan melakukan pembongkaran makam dan autopsi terhadap jasad korban.

Dari informasi yang dihimpun, peristiwa kopi maut itu terjadi sekitar pukul 06.00 WIB, Jumat, (5/1), tepatnya jelang korban berangkat ke sekolah. Korban sempat lunglai dan mengeluarkan cairan bening dari mulut sebelum dilarikan ke puskesmas hingga akhirnya dinyatakan tewas. Ibu korban bernama Sukatmini lantas melaporkan kejadian tersebut ke kantor polisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bibi korban bernama Sumarni yang hadir saat bongkar makam membeberkan, kala itu Tuari, ayah korban menyeduh dua gelas kopi. Satu gelas kopi hitam untuk dirinya dan satu gelas kopi sachet lain untuk korban. Sekitar 5 menit usai mencicip kopi, korban merasakan rasa pahit serta mengeluhkan rasa pusing hebat.

"Setelah itu keponakan saya juga merasakan kepalanya pusing," kata Sumarni kepada wartawan di lokasi pemakaman setempat, Kamis (11/1/2024).

ADVERTISEMENT

Korban lalu diberi air minum oleh ayahnya. Tuari juga membantu memuntahkan isi perut korban dengan cara memasukkan jari tangan ke dalam tenggorokan. Namun korban justru jatuh dan mengalami kejang-kejang. Dari mulut korban juga mengeluarkan cairan berwarna bening.

Upaya pertolongan pun diberikan dengan melarikannya ke puskesmas setempat. Hanya saja, nyawa korban tak terselamatkan. Korban dinyatakan tewas saat perjalanan ke layanan kesehatan tersebut.

"Kalau kopi biasa tidak mungkin dalam lima menit langsung kejang-kejang dan meninggal seperti itu," ucap Sumarni ihwal kejanggalan kematian korban.

Sementara itu untuk membuka tabir kematian korban, polisi melakukan ekshumasi dan autopsi terhadap jenazah remaja berusia 14 tahun tersebut. Proses autopsi melibatkan tim Kedokteran Forensik Polda Jatim. Petugas mengambil sejumlah sampel dari jasad korban untuk diperiksa di laboratorium.

"Autopsi dilakukan Kedokteran Forensik Polda Jatim," pungkas Kasat Reskrim Polres Pacitan AKP Untoro di sela ekshumasi.

Tidak itu saja, sejumlah barang bukti juga diamankan polisi. Antara lain kemeja pramuka lengkap dengan hasduk, celana panjang, dan celana dalam yang terakhir dikenakan korban. Ada pula 1 sachet sisa kopi, kopi seduh sisa diminum korban, gelas tangkai dan sendok, serta botol plastik kecil bekas wadah racun serangga. Petugas juga mengamankan beberapa barang bukti lain yakni 3 unit handphone berbagai merek.




(abq/iwd)


Hide Ads