Pelan-pelan kasus penembakan yang menimpa relawan Prabowo-Gibran mulai tersibak. Penembakan itu direncanakan sejumlah orang. Salah satunya oknum kades di Sampang.
Direktur Reskrimum Polda Jatim Kombes Totok dalam konferensi pers di Polda Jatim hari ini menjelaskan peran 5 tersangka dalam kasus penembakan Muarah, relawan Prabowo di Sampang.
Dia menyebutkan bahwa ada 2 dari 5 tersangka itu yang berperan sebagai otak penembakan Muarah. Yakni MW dan H. Keduanya merencanakan dan mencari eksekutor penembakan.
"Tersangka MW ini orang yang bersama-sama dengan tersangka H. Dia merencanakan kemudian mencari eksekutor, menyiapkan fasilitas," kata Totok di Polda Jatim, Kamis (11/1/2024).
Lebih jauh Totok menjelaskan bahwa MW yang menyuruh H untuk melakukan penembakan terhadap Muarah. MW juga yang menyiapkan senjata api untuk mengeksekusi penembakan tersebut.
Informasi yang didapatkan detikJatim, saat memerintahkan penembakan itu MW masih menjabat sebagai Kades Ketapang Daya, Kecamatan Ketapang, Sampang.
Sedangkan H yang menjadi rekan perencana penembakan, sekaligus yang memerintahkan S, tersangka lain untuk mengamati Muarah, mantan kades di Sampang.
Saat ditanya apakah benar bahwa MW merupakan Kades Ketapang Daya dan H mantan kades di Sampang, Totok membenarkan.
"Iya (betul)," ujarnya.
Sayangnya, Totok tidak memberikan penjelasan lebih jauh mengenai itu. Beberapa waktu lalu, dalam rangka penyelidikan kasus penembakan ini, tim kepolisian sempat melakukan penggeledahan rumah MW yang saat itu masih aktif sebagai kades.
Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan polisi, AR dan HH mengaku mau melakukan penembakan itu karena tergiur upah ratusan juta yang dijanjikan MW.
"Pengakuan tersangka (HH dan AR) Rp 500 juta, tapi janji si MW ngakunya akan diberikan Rp 200 juta," tambahnya.
Simak Video "Video: Momen Pasien Kritis di Sampang Dirujuk ke RS Naik Sampan Kayu"
(dpe/fat)