Trauma mendalam dialami ibu asal Bekasi, SP (34) yang menjadi korban pemerkosaan dua pria di Kediri. Saat itu, SP tengah berada di Kediri usai menjenguk anaknya ke pondok pesantren.
SP kehabisan uang hingga tak bisa pulang. Ia pun memutuskan mencari pekerjaan di Facebook. Di situ lah pelaku mengelabui korban hingga terjadi lah aksi pemerkosaan.
Kedua pelaku yakni Dian Yasak Santoso (31) asal Tenggilis Mejoyo, Surabaya dan Ugik Farizal (28) warga Papar, Kediri. Saat ini, keduanya telah mendekam di bui. Namun, meski pelaku telah tertangkap, trauma mendalam masih menancap di ingatan korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut fakta-fakta trauma mendalam ibu asal Bekasi yang diperkosa usai tengok anak di pondok:
1. Korban Trauma hingga Takut Ketemu Orang
Atas aksi pemerkosaan itu, saat ini, SP mengalami trauma hingga depresi. SP kini sudah kembali ke rumahnya di Bekasi. Namun, ia mengalami ketakutan untuk ke luar rumah. Bahkan, SP takut bertemu orang lain.
Kasat Reskrim Polres Kediri AKP Fauzi Pratama mengungkapkan, pihaknnya selalu update kondisi korban melalui saudara dan kerabat korban yang dihubungi lewat telepon.
"Korban SP ini sekarang sudah pulang di rumahnnya Bekasi, namun kondisinya cukup tertekan dan ketakutan, takut ke luar rumah dan takut untuk bertemu dengan orang lain," kata AKP Fauzi.
2. Pemeriksaan Korban Didampingi Psikiater
Kendati demikian, demi kepentingan proses penyidikan, pemeriksaan terhadap korban tetap dilakukan. Namun, dengan pendampingan dari pihak psikiater dan ditempatkan di rumah aman.
"Demi kepentingan penyidikan, korban tetap akan dimintai keterangan dengan didampingi oleh psikiater dan ditempatkan dalam rumah aman sekaligus bantuan dari Polres Kediri," jelas Fauzi.
3. Kedua Pelaku Residivis Pencurian
Fauzi mengatakan, kedua pelaku adalah residivis pencurian yang beraksi kembali dengan memanfaatkan media sosial bermodus lowongan kerja.
"Mereka ini residivis pencurian 363 KUHPidana dan baru saja keluar dari Lapas tapi nekat melakukan kegiatan kriminal seperti ini. Untung berhasil kami bekuk keduanya," kata Fauzi.
4. Modus Pelaku
Berdasarkan keterangan dari para pelaku kepada penyidik, modus yang dipakai pelaku ini terbilang lama dan biasa dilakukan oleh pelaku kejahatan lainnya.
Para pelaku membuat postingan lowongan kerja di Facebook mencantumkan nomor atas nama fiktif. Bila ada korban yang menghubungi, diarahkan ke nomor HP lain.
Nomor lain itu disebut milik orang lain yang akan menjemput korban. Padahal, kedua nomor itu dioperasikan pelaku yang sama yakni pelaku bernama Dian Yasak Santoso alias Kojek.
"Selanjutnya, korban akan dijemput pelaku yang mengaku karyawan dari pemberi lowongan pekerjaan. Setelah dijemput korban dibawa ke persawahan lalu diperkosa," kata Fauzi.
5. Pakai Modus Lama
Fauzi berharap, warga lebih berhati-hati mencari informasi pekerjaan ataupun kegiatan usaha melalui media sosial. Warga juga diminta waspada dengan aksi kejahatan bermodus seperti itu.
Dia mengimbau warga tidak terburu-buru menerima ajakan dan menerima informasi soal pekerjaan sebelum jelas benar sumber informasi dan asal dari informasi tersebut.
Atau saat akan menemui pihak pemberi kerja atau pemberi informasi, agar mengajak serta keluarga lain atau teman, dan tidak menerima ajakan pelaku bertemu di tempat yang belum jelas lokasi dan tujuannya.
"Sebenarnya modus ini modus lama, namun karena mungkin pelaku sudah sangat lihai mengelabui korban dengan bujuk rayunya, sehingga korban sempat terkecoh. Belum lagi korban memang sedang terhimpit masalah ekonomi. Memang seperti inilah korban yang dicari para pelaku. Untuk itu agar selalu lebih waspada, jangan mau menerima ajakan keluar tanpa ditemani keluarga atau teman saat bertemu orang asing," kata Fauzi.
(hil/fat)