Modus Lama 2 Pemerkosa Ibu Asal Bekasi Usai Tengok Anak Mondok di Kediri

Round-Up

Modus Lama 2 Pemerkosa Ibu Asal Bekasi Usai Tengok Anak Mondok di Kediri

Hilda Rinanda - detikJatim
Selasa, 09 Jan 2024 09:03 WIB
Pelaku pemerkosaan ibu asal Bekasi yang menengok anaknya di pondok di Kediri
Pelaku pemerkosaan ibu asal Bekasi yang menengok anaknya di pondok di Kediri/Foto: Dokumen Polres Kediri
Surabaya -

Dua pelaku pemerkosaan ibu asal Bekasi di Kediri disebut menggunakan modus lama. Namun, akal bulusnya mampu mengelabui korban yang saat itu sedang bingung mencari pekerjaan.

Korban adalah SP (34), perempuan asal Bekasi yang pergi ke Kediri untuk menjenguk anak dan keponakannya di pondok pesantren. SP kehabisan uang hingga tak bisa pulang. Ia pun memutuskan mencari pekerjaan di Facebook. Di situ lah pelaku melakukan modus lamanya.

Kasat Reskrim Polres Kediri AKP Fauzi Pratama mengatakan, kedua pelaku adalah residivis pencurian yang beraksi kembali dengan memanfaatkan media sosial bermodus lowongan kerja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keduanya yakni Dian Yasak Santoso (31) asal Tenggilis Mejoyo, Surabaya dan Ugik Farizal (28) warga Papar, Kediri, yang telah memperkosa ibu rumah tangga yang sedang mencari pekerjaan.

"Mereka ini residivis pencurian 363 KUHPidana dan baru saja keluar dari Lapas tapi nekat melakukan kegiatan kriminal seperti ini. Untung berhasil kami bekuk keduanya," kata Fauzi, Senin (8/1/2024).

ADVERTISEMENT

Berdasarkan keterangan dari para pelaku kepada penyidik, modus yang dipakai pelaku ini terbilang lama dan biasa dilakukan oleh pelaku kejahatan lainnya.

Para pelaku membuat postingan lowongan kerja di Facebook mencantumkan nomor atas nama fiktif. Bila ada korban yang menghubungi, diarahkan ke nomor HP lain.

Nomor lain itu disebut milik orang lain yang akan menjemput korban. Padahal, kedua nomor itu dioperasikan pelaku yang sama yakni pelaku bernama Dian Yasak Santoso alias Kojek.

"Selanjutnya, korban akan dijemput pelaku yang mengaku karyawan dari pemberi lowongan pekerjaan. Setelah dijemput korban dibawa ke persawahan lalu diperkosa," kata Fauzi.

Fauzi berharap, warga lebih berhati-hati mencari informasi pekerjaan ataupun kegiatan usaha melalui media sosial. Warga juga diminta waspada dengan aksi kejahatan bermodus seperti itu.

Dia mengimbau warga tidak terburu-buru menerima ajakan dan menerima informasi soal pekerjaan sebelum jelas benar sumber informasi dan asal dari informasi tersebut.

Atau saat akan menemui pihak pemberi kerja atau pemberi informasi, agar mengajak serta keluarga lain atau teman, dan tidak menerima ajakan pelaku bertemu di tempat yang belum jelas lokasi dan tujuannya.

"Sebenarnya modus ini modus lama, namun karena mungkin pelaku sudah sangat lihai mengelabui korban dengan bujuk rayunya, sehingga korban sempat terkecoh. Belum lagi korban memang sedang terhimpit masalah ekonomi. Memang seperti inilah korban yang dicari para pelaku. Untuk itu agar selalu lebih waspada, jangan mau menerima ajakan keluar tanpa ditemani keluarga atau teman saat bertemu orang asing," kata Fauzi.

Atas aksi pemerkosaan itu, saat ini, SP mengalami trauma hingga depresi. SP kini sudah kembali ke rumahnya di Bekasi. Namun, ia mengalami ketakutan untuk ke luar rumah. Bahkan, SP takut bertemu orang lain.

Fauzi mengungkapkan, pihaknnya selalu update kondisi korban melalui saudara dan kerabat korban yang dihubungi lewat telepon.

"Korban SP ini sekarang sudah pulang di rumahnnya Bekasi, namun kondisinya cukup tertekan dan ketakutan, takut ke luar rumah dan takut untuk bertemu dengan orang lain," kata AKP Fauzi.

Kendati demikian, demi kepentingan proses penyidikan, pemeriksaan terhadap korban tetap dilakukan. Namun, dengan pendampingan dari pihak psikiater dan ditempatkan di rumah aman.

"Demi kepentingan penyidikan, korban tetap akan dimintai keterangan dengan didampingi oleh psikiater dan ditempatkan dalam rumah aman sekaligus bantuan dari Polres Kediri," pungkas Fauzi.




(hil/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads