Pengakuan Mengejutkan soal Lokasi Pesta Miras Tewaskan 3 Mahasiswa Surabaya

Pengakuan Mengejutkan soal Lokasi Pesta Miras Tewaskan 3 Mahasiswa Surabaya

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Selasa, 09 Jan 2024 10:21 WIB
Suasana warung di Jalan Klampis Jaya Madya Surabaya diduga jadi lokasi 3 mahasiswa pesta miras sebelum tewas
Suasana warung Jalan Klampis Jaya Madya Surabaya diduga lokasi 3 mahasiswa pesta miras (Foto: Praditya Fauzi Rahman/detikJatim)
Surabaya -

Polisi menyita 6 botol minuman keras (miras) saat mendalami kasus tewasnya 3 mahasiswa Universitas Narotama Surabaya. Polisi juga telah memeriksa pedagang miras di warung dekat kampus berinisial BR.

Pada Selasa (9/1/2024) pagi, detikJatim mendatangi lokasi yang diduga menjadi tempat tiga korban, OKM, RAM, dan WAA menenggak miras bersama di kawasan Klampis Jaya Madya Surabaya.

Di sana, BR enggan menyampaikan secara gamblang soal miras yang diduga dijual di warung, maupun kejadian sebelum 3 mahasiswa itu tewas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak tahu apa-apa saya," kata wanita berinisial BR saat ditemui di lokasi, Selasa (9/1/2024).

Namun, keterangan dari polisi terkait dugaan tempat dan pedagang yang menjual miras dibenarkan seorang pria bernama Sukir. Ia merupakan pengayuh becak yang mangkal tak jauh dari lokasi BR berjualan.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, BR dan almarhum suaminya, R, memang kerap menjual minuman keras. Bahkan, konsumennya kerap menenggak miras di lokasi.

"Ya memang sejak sebelum pandemi dipakai minum-minuman keras ramai-ramai, tapi nggak terlalu sering," ujarnya.

Sukir mengaku, saat Pandemi COVID-19 warung miras itu sempat dibongkar. Entah karena sepi atau dilarang oleh polisi maupun Satpol PP.

"Pas pandemi sempat dibongkar kok, tapi nggak tahu kenapa," tuturnya.

Ketika disinggung apakah mahasiswa kerap menenggak miras bersama di lokasi itu, Sukir mengaku tak tahu secara pasti. Namun, ia memastikan banyak anak muda yang berada di lokasi tersebut untuk menenggak miras.

"Wah kalau itu (mahasiswa Narotama) nggak tahu, yang pasti anak-anak muda dan dewasa juga ada," katanya.

Sementara itu, Kapolsek Sukolilo Surabaya Kompol I Made Patera Negara mengatakan, si pemilik warung miras berinisial R telah meninggal dunia sekitar 40 hari lalu. Saat ini, bisnis milik R diteruskan oleh istrinya, BR.

"Setelah kami cari-cari informasi ada warung yang dibuat minum (miras), 40 hari lalu si R ini MD (meninggal dunia), jadi warkop jual miras," kata Made.

Made memastikan, belum mengetahui pasti penyebab tewasnya 3 mahasiswa Narotama. Terlebih, keluarga korban tak membuat laporan pada polisi.

Made menegaskan, dugaan tewasnya 3 pemuda karena miras diperkuat dengan pernyataan keluarga korban. Menurutnya, mereka menyampaikan hal itu kepada polisi saat ditemui pada Sabtu (6/1/2024).

"Kami dari polisi siap menerima laporan, pihak keluarga sempat menyatakan ke kami kalau habis minum miras. Sempat ada foto juga pas lagi minum di hp korban," tuturnya.




(hil/fat)


Hide Ads