Pemerkosaan Ibu Asal Bekasi Tengok Anak Mondok di Kediri Disebut Modus Lama

Pemerkosaan Ibu Asal Bekasi Tengok Anak Mondok di Kediri Disebut Modus Lama

Andhika Dwi - detikJatim
Senin, 08 Jan 2024 19:26 WIB
Anggota resmob polres Kediri menangkap salah satu pemerkosa ibu asal Bekasi (2 dari kiri).
Penangkapan pelaku pemerkosa ibu asal Bekasi di Kediri. (Foto: Istimewa/dok. Polres Kediri)
Kediri -

Dua pelaku pemerkosaan terhadap ibu asal Bekasi di Kediri telah ditangkap Resmob Polres Kediri. Polisi menyebut modus yang digunakan oleh kedua pelaku merupakan modus lama.

Kasat Reskrim Polres Kediri AKP Fauzi Pratama mengatakan kedua pelaku adalah residivis pencurian yang beraksi kembali dengan memanfaatkan media sosial bermodus lowongan kerja.

Adalah tersangka Dian Yasak Santoso (31) asal Tenggilis Mejoyo, Surabaya dan Ugik Farizal (28) warga Papar, Kediri, yang telah memperkosa ibu rumah tangga yang sedang mencari pekerjaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka ini residivis pencurian 363 KUHPidana dan baru saja keluar dari Lapas tapi nekat melakukan kegiatan kriminal seperti ini. Untung berhasil kami bekuk keduanya," kata Fauzi, Senin (8/1/2024).

Sementara itu berdasarkan keterangan dari para pelaku kepada penyidik, modus yang dipakai pelaku ini terbilang lama dan biasa dilakukan oleh pelaku kejahatan lainnya.

ADVERTISEMENT

Para pelaku membuat postingan lowongan kerja di Facebook mencantumkan nomor atas nama fiktif. Bila ada korban yang menghubungi diarahkan ke nomor HP lain.

Nomor lain itu disebut milik orang lain yang akan menjemput korban. Padahal kedua nomor itu dioperasikan pelaku yang sama yakni pelaku bernama Dian Yasak Santoso alias Kojek.

"Selanjutnya korban akan dijemput pelaku yang mengaku karyawan dari pemberi lowongan pekerjaan. Setelah dijemput korban dibawa ke persawahan lalu diperkosa," kata Fauzi.

Aksi kejahatan dengan modus seperti itu, Fauzi berharap warga lebih berhati-hati mencari informasi pekerjaan ataupun kegiatan usaha melalui media sosial.

Dia mengimbau warga tidak terburu-buru menerima ajakan dan menerima informasi soal pekerjaan sebelum jelas benar sumber informasi dan asal dari informasi tersebut.

Atau saat akan menemui pihak pemberi kerja atau pemberi informasi, agar mengajak serta keluarga lain atau teman, dan tidak menerima ajakan pelaku bertemu di tempat yang belum jelas lokasi dan tujuannya.

"Sebenarnya modus ini modus lama, namun karena mungkin pelaku sudah sangat lihai mengelabui korban dengan bujuk rayunya, sehingga korban sempat terkecoh. Belum lagi korban memang sedang terhimpit masalah ekonomi. Memang seperti inilah korban yang dicari para pelaku. Untuk itu agar selalu lebih waspada, jangan mau menerima ajakan keluar tanpa ditemani keluarga atau teman saat bertemu orang asing," kata Fauzi.




(dpe/iwd)


Hide Ads