Polisi Ungkap Fakta Baru Tukang Pijat Pemutilasi di Malang

Polisi Ungkap Fakta Baru Tukang Pijat Pemutilasi di Malang

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Senin, 08 Jan 2024 08:38 WIB
Mutilasi di Kota Malang
Lokasi korban mutilasi dikubur di Malang (Foto file: M Bagus Ibrahim)
Malang -

Fakta baru terungkap kasus pembunuhan dan mutilasi yang dilakukan tukang pijat berinisial AR kepada warga Surabaya berinisial AP. Diketahui tersangka sempat menawarkan jasa untuk mempermudah korban lebih dekat dengan orang yang disuka.

Wakasat Reskrim Polresta Malang Kota AKP Nur Wasis mengatakan AR dan AP pertama kali berkenalan melalui Media Sosial (Medsos) Juni 2023. Dalam perkenalan itu AR menjelaskan bahwa selain jasa pijat dia juga bisa mendekatkan korban dengan orang yang disuka menggunakan ilmu spiritual.

"Mereka awalnya kenal di medsos, kemudian tersangka ini membuka jasa pijat dan juga ada lintrik dari pelaku, untuk bisa membuat orang yang disuka korban ini semakin dekat atau tertarik dengan korban," ujar Wasis, Minggu (7/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat itu AP mulai tertarik, apalagi saat itu memang ada orang yang sedang didekati. Selama beberapa bulan AP mulai menggunakan jasa yang disediakan oleh AR. Kendati demikian, bukannya AP berhasil mendapatkan hati orang yang dia dekati, malah hubungannya semakin renggang.

Lantaran tidak mendapatkan hasil, pada 15 Oktober 2024 AP mendatangi tempat kerja AR yang juga berjejer dengan rumah kos tersangka di Jalan Sawojajar Gang 13A, Kedungkandang, Kota Malang. Ketika datang AP langsung menanyakan kepada AR kenapa tidak ada hasil yang didapat setelah menggunakan jasanya.

ADVERTISEMENT

"Waktu itu, korban datang diduga, berniat meminta klarifikasi dari tersangka. Namun sepertinya, terjadi ketidaksepahaman antara keduanya hingga berujung pembunuhan terhadap korban. Terkait keterangan lain ataupun dugaan cekcok masih proses pendalaman," terang Wasis.

Sementara untuk memastikan potongan-potongan tubuh yang ditemukan merupakan milik korban, petugas kepolisian mendatangkan keluarga korban dari Surabaya ke RSSA Malang untuk memastikan bagian tubuh seperti tengkorak yang diamankan adalah milik AP.

"Keluarga datang dari Surabaya, untuk mengecek struktur gigi dari tengkorak tersebut. Pihak keluarga melihat ada beberapa susunan gigi yang mirip dengan milik korban. Kendati demikian keluarga masih mencoba untuk memastikan dengan melihat foto korban semasa hidup, yang giginya terlihat," tandasnya.




(abq/fat)


Hide Ads