Polres Sumenep masih terus mendalami peristiwa ledakan bom ikan yang sempat membuat geger warga Desa Bates, Kecamatan Dasuk, Sumenep. Belum ada tersangka yang ditetapkan.
Keterangan korban yang mengaku sempat melihat orang yang mencurigakan mondar-mandir sebelum ledakan terjadi ternyata berubah.
Kapolres Sumenep AKBP Edo Satya Kentriko mengatakan, sampai saat ini penyidik terus menggali lagi keterangan korban Atmawi (53).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepada polisi Atmawi mengaku pada malam terjadinya ledakan Selasa (2/1) dirinya melihat seseorang yang mencurigakan mondar-mandir di jalan dekat tempat lokasi ledakan.
"Belum ada (tersangka). Masih pendalaman. Keterangan korban juga berubah lagi setelah didalami. Tidak ada pelemparan ke arah korban," kata Edo kepada detikJatim, Sabtu (6/1/2023).
Atmawi sebagai korban pemilik rumah yang amburadul imbas ledakan diduga bom ikan itu tiba-tiba memberikan keterangan berbeda saat rekonstruksi dilakukan Tim Gegana Brimob Polda Jatim.
"Keterangan korban berubah saat kami lakukan rekonstruksi kasusnya dan berdasarkan olah TKP bersama Gegana Brimob Polda Jatim" kata Edo.
Hingga saat ini polisi belum tahu asal bom ikan yang meledak di belakang musala itu. Yang jelas, ledakan itu sudah dipastikan berasal dari bahan peledak jenis bom ikan.
"Belum (tahu). Bahan peledak itu di samping rumah korban sendiri," terang mantan Kapolsek Bubutan Surabaya tersebut.
Sebelumnya Polres Sumenep sudah memeriksa 3 orang termasuk korban Atmawi terkait ledakan bom ikan yang membuat warga heboh karena bunyi ledakan sangat keras terdengar hingga radius 2 kilometer.
Tim Gegana Brimob Polda Jatim pun telah melakukan olah TKP dan menemukan sejumlah barang bukti. Bukti itu telah diserahkan ke penyidik di antaranya casing plastik bondet, tali rafia pengikat bondet, dan sisa serbuk mesiu yang belum terbakar.
(dpe/dte)