Psikolog Sebut Ada Potensi James Pemutilasi Istri Punya Riwayat Psikopat

Psikolog Sebut Ada Potensi James Pemutilasi Istri Punya Riwayat Psikopat

Esti Widiyana - detikJatim
Rabu, 03 Jan 2024 14:51 WIB
suami bunuh dan mutilasi istri di kota malang
Rumah tempat James membunuh dan memulitasi istrinya di Kota Malang. (Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim)
Kota Malang -

James Loodewky Tomatala (61), warga Kota Malang dengan sadis membunuh dan memutilasi istrinya Ni Made Sutarini (55). Berdasarkan pemeriksaan, polisi menyebut kejiwaan tersangka normal.

Praktisi psikolog klinis dan forensik Surabaya, Riza Wahyuni SpSi MSi menyebutkan bisa saja tersangka merupakan seorang psikopat. Dia melihat riwayat pelaku yang kerap melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap istrinya.

"Bisa saja si suami memiliki riwayat psikopat yang cenderung menyakiti orang yang ada di sekitarnya. Itu yang terjadi pada dia, tapi bukan berarti dia tidak bisa diproses secara hukum," kata Riza saat dihubungi detikJatim, Rabu (3/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, apapun latar belakang orang itu selama tersangka bukan merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), maka proses hukum terhadap yang bersangkutan bisa tetap dilanjutkan.

James memiliki latar belakang sebagai seseorang yang temperamental dan kerap melakukan KDRT terhadap istrinya. Bahkan, istrinya pernah meninggalkan rumah selama 6 hingga 12 bulan.

ADVERTISEMENT

"Dia dengan kondisi pelaku riwayat melakukan KDRT, sering ada kondisi mental, tapi hasilnya normal. Artinya begini, bahwa secara hukum dia itu ada kondisi tertentu, secara hukum sadar apa yang terjadi pada diri dia, harus tetap diproses hukum, karena melakukan sesadar-sadarnya," jelasnya.

Psikolog sekaligus Praktisi Perlindungan Perempuan dan Anak Jatim itu mengatakan bahwa secara psikologis James bisa saja memiliki problem mental health sebelumnya.

Karena suka marah, temperamental, semuanya kondisi negatif dan bisa saja agresif cukup tinggi. Orang seperti ini harusnya membutuhkan bantuan psikologi maupun psikiatri untuk mengontrol emosi.

Masalah psikologi bisa muncul karena memiliki riwayat kekerasan, pernah dididik orang tua dengan cara kekerasan, pengasuhan kekerasan yang dibiasakan. Menurut Riza lingkungan itulah yang mendukung dirinya melakukan kekerasan.

Selain itu, problem ekonomi juga bisa menjadi trigger perilaku seseorang. Perilaku hari ini menurut Riza, dibentuk oleh pengalaman masa lalu, keluarga, serta pola pengasuhan masa kecil sampai dewasa.

Pengalaman yang terjadi pada masa lalu bisa membentuk psikologi saat ini. Background itulah yang kemungkinan terjadi pada James yang tidak mampu mengontrol emosi dan berpikir jangka panjang.

"Mungkin selama ini sudah melakukan banyak hal. Istri pernah pergi dari rumah sampai 1 tahun, berarti selama ini sudah menghindari hal-hal yang dilakukan suami. Tapi pelaku tidak memiliki kesadaran punya problem dengan emosi, sehingga tidak mencari bantuan untuk menolong diri sendiri," ujarnya.

Agar tidak terjadi hal serupa, Riza mengimbau kepada masyarakat agar tidak perlu malu, khawatir atau takut untuk datang ke psikolog profesional bila memang memiliki masalah pada kesehatan mental.

"Misalnya marah yang tidak terkontrol, sedih berkepanjangan, ingin melukai diri sendiri atau orang lain, sulit tidur, keluhan somatik atau fisik yang tidak berkesudahan. Saran kami datang ke profesional agar dapat bantuan," katanya.




(dpe/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads