Geger kasus penemuan pasien tewas di Pondok Nuswantoro milik Gus Samsudin menjadi atensi bagi Polres Blitar. Proses penyelidikan masih terus dilakukan. Selain itu, polisi juga menggandeng Forkopimda Blitar untuk berkomitmen menciptakan wilayah kondusif.
"Untuk kasus Gus Samsudin kami tetap monitor, bersama forkopimda kami melakukan rapat koordinasi di Bangkesbangpol. Intinya tetap memonitor dan menjaga komitmen," kata Kapolres Blitar AKBP Wiwit Adisatria usai melakukan rilis di Mapolres Blitar, Jumat (29/12/2023).
Wiwit menyebut, komitmen bersama forkopimda harus tetap dijaga. Salah satunya, komitmen penutupan Pondok Gus Samsudin yang dilakukan pada tahun lalu. Termasuk apabila terdapat tindak pidana, maka akan diproses secara hukum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau memang tidak ada izin pengobatan ya jangan dilanggar, ini komitmen. Kami (kepolisian) kalau ada tindak pidana ya akan diproses," terangnya.
Terkait penyelidikan, Wiwit mengatakan masih tetap berlangsung dan ditangani oleh Sat Reskrim Polres Blitar. Termasuk, pemanggilan saksi-saksi dari pihak keluarga korban maupun dari pihak Gus Samsudin.
"Masih dalam pemeriksaan tahap penyelidikan, meminta keterangan saksi-saksi. Dari pihak keluarga, juga yang di sana (Pondok Gus Samsudin) diminta keterangan. Yang jelas masih ditangani, kami tidak bisa sampaikan detailnya," jelas Wiwit.
Lebih lanjut, mantan Kapolres Mojokerto itu juga menyebut, rekaman CCTV yang berada di Pondok Gus Samsudin juga tengah dipelototi. Salah satunya rekaman CCTV yang menunjukkan keberadaan korban menuju kamar mandi umum.
"CCTV masih kita dalami juga. Intinya tetap kami monitor, harus ada komitmen bersama-sama," pungkasnya.
Sebelumnya, padepokan Gus Samsudin ramai disorot usai Suwarti (59), warga Morokrembangan, Kecamatan Krembangan, Surabaya ditemukan tewas di kamar mandi umum di area Pondok Nuswantoro, Senin (11/12). Perempuan itu diduga sudah 2 hari tewas di kamar mandi.
(hil/dte)