Polisi turun tangan menyelidiki kasus tewasnya pasien Gus Samsudin bernama Suwarti (59). Perempuan asal Morokrembangan, Surabaya ini ditemukan tewas di kamar mandi umum pondok.
Keluarga menduga ada kelalaian dari pihak Gus Samsudin yang membuat Suwarti tewas di kamar mandi Pondok Nuswantoro, Blitar. Karena, Suwarti baru ditemukan setelah 2 hari tewas di kamar mandi umum pondok tersebut.
Keluarga Suwarti mempertanyakan itu karena heran dengan sikap orang-orang di Pondok Nuswantoro yang terkesan acuh dan cenderung menyepelekan, saat tengah mencari keberadaan Suwarti. Polisi pun menyelidiki kasus ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut fakta-fakta penyelidikan polisi di kasus tewasnya pasien Gus Samsudin:
1. Pengakuan Suami Suwarti Sebut Pondok Gus Samsudin Lalai
Suami Suwarti, Muhammad Nafi mengaku heran dengan sikap orang-orang di Pondok Nuswantoro yang terkesan acuh dan cenderung menyepelekan saat ia tengah mencari keberadaan Suwarti. Ia mengaku tak diizinkan melihat rekaman CCTV.
Nafi pun langsung melapor ke polisi. Lalu, pihaknya baru diperbolehkan mengecek CCTV hingga jasad Suwarti ditemukan di kamar mandi pondok pada Senin (11/12).
Selama keluarga Suwarti mencari-cari keberadaan almarhumah, orang-orang di pondok itu terkesan sama sekali tak peduli dan tak curiga dengan pintu kamar mandi yang tertutup selama 2 hari.
"Ini kan masuk kelalaian sampai 3 hari. Bisa saja kalau saya tuntut. Tapi saya legowo saja, yang penting istri saya ketemu," kata Nafi ketika ditemui detikJatim di rumahnya di Surabaya, Jumat (15/12).
2. Polisi Lakukan Penyelidikan
Polisi menyelidiki kasus tewasnya Suwarti di kamar mandi Pondok Nuswantoro milik Gus Samsudin. Polisi pun menyelidiki adanya dugaan kelalaian dengan memeriksa rekaman CCTV yang ada di pondok.
"Dapat kami jelaskan, bahwa terkait unsur kelalaian dari pihak pondok, kami dari Sat Reskrim Polres Blitar masih dalam proses penyelidikan terkait kejadian tersebut," kata Kasat Reskrim Polres Blitar AKP Febby Pahlevi Riza, Selasa (19/12/2023).
3. CCTV Telah Diperiksa
Febby menyebut, pihaknya tengah memeriksa rekaman CCTV sebagai sebuah petunjuk. Dalam rekaman CCTV tersebut, Suwarti tampak berjalan menuju kamar mandi umum pondok sekitar pukul 21.00 WIB pada Sabtu (9/12). Saat diperiksa oleh petugas Polsek pada Senin (11/12), kamar mandi tersebut dalam keadaan terkunci dari dalam.
"Fakta yang dapat kami jelaskan berdasarkan petunjuk CCTV yang ada, bahwa pada tanggal 9 Desember 2023 pukul 21.00 WIB, korban dalam kondisi berjalan menuju kamar mandi umum pondok," terangnya.
"Kondisi kamar mandi terkunci dari dalam dan tidak ada celah orang masuk di dalam kamar mandi tersebut," imbuhnya.
4. Tiga Saksi Diperiksa
Febby mengatakan, pihaknya telah memanggil sejumlah saksi. Ada tiga orang yang dipanggil sebagai saksi untuk dimintai keterangan. Namun, Febby enggan merinci siapa saja saksi tersebut.
"Sudah ada 3 saksi yang kami mintai keterangan," imbuhnya.
5. Pengakuan Gus Samsudin
detikJatim telah mencoba mendatangi Gus Samsudin untuk menanyakan soal tewasnya Suwarti di kamar mandi pondoknya, namun Gus Samsudin tidak bisa ditemui. Selain itu, ponsel Gus Samsudin juga tidak bisa dihubungi.
Sementara itu, Dinkes Blitar telah mendatangi Pondok Nuswantoro milik Gus Samsudin di Desa Rejowinangun, Kademangan. Dinkes meminta klarifikasi kepada pihak Gus Samsudin buntut seorang perempuan yang ditemukan tewas di kamar mandi umum pondok miliknya.
Kabid Sumber Daya Kesehatan Dinkes Blitar Suhandono mengaku telah bertemu langsung dengan Gus Samsudin. Setelah itu, Dinkes meminta keterangan dan kejelasan terkait kejadian yang menimpa wanita warga Surabaya berinisial SWI.
Gus Samsudin tidak memberikan obat, pijatan, maupun terapi kepada wanita itu. Dia mengaku hanya memberikan petuah atau nasihat kepada korban. Termasuk memberi dukungan motivasi agar kembali sehat dan bisa tertib dalam salat.
"Kami tanya apakah ada dikasih obat, tindakan, atau pijatan dan sebagainya? Jawabannya (Gus Samsudin) tidak ada. Hanya dikasih support, nasihat, agar salat tertib dan petuah-petuah," jelas Handono kepada wartawan, Jumat (15/12/2023).
Handono menyebutkan pihaknya telah bertemu langsung dengan Gus Samsudin. Setelah itu, Dinkes meminta keterangan dan kejelasan terkait kejadian yang menimpa wanita warga Surabaya berinisial SWI.
"Kami minta penjelasan atau klarifikasi (ke Gus Samsudin) dan dijawab bahwa betul tamu dari Surabaya itu datang silaturahmi ke pondok Pak Samsudin. Katanya tamu itu mengeluhkan pusing dan sesak napas," terangnya.
"(Gus Samsudin) mengaku tidak melakukan apa-apa (pengobatan), tapi kami sampaikan kalau ada praktik pemijatan sebagainya harus segera mengurus izin dulu. Nanti tetap kami pantau, sambil kami laporkan ke pimpinan" tandasnya.
(hil/fat)