Adakah Motif Politik Terkait Penembakan Relawan Prabowo di Sampang?

Round-up

Adakah Motif Politik Terkait Penembakan Relawan Prabowo di Sampang?

Imam Wahyudiyanta - detikJatim
Rabu, 27 Des 2023 08:01 WIB
Lokaksi penembakan tokoh Sampang
Lokasi tempat Muarah ditembak (Foto: Dok. Istimewa)
Surabaya -

Muarah (49), relawan Prabowo-Gibran ditembak orang tak dikenal pada Jumat (22/12) saat berdiskusi sambil ngopi di sebuah toko di Sampang. Adakah motif politik di balik penembakan Muarah?

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Dirmanto mengatakan sejauh ini hasil penyelidikan personel di lapangan masih belum menemui unsur atau muatan tentang politik. Namun, ia menyatakan tim gabungan masih terus mendalaminya.

"Sejauh ini, hasil pendalaman dari penyidik dan tim yang ada di lapangan belum ada tentang politik. Polres Sampang di-backup Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim. Sabar, tim masih bekerja," ujar Dirmanto kepada wartawan, Selasa (26/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dirmanto mengatakan ada tim khusus (timsus) yang diterjunkan dari Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim ke lokasi. Mereka melebur bersama personel dari Polres Sampang untuk mendalami keterangan para saksi dan barang bukti di sekitar lokasi.

"11 orang sudah diperiksa sebagai saksi," kata Dirmanto.

ADVERTISEMENT

Ketika disinggung perihal proyektil peluru dan CCTV yang diamankan sebagai barang bukti, ia membenarkan hal itu. Namun, Dirmanto tak menjelaskan secara rinci perihal tersebut lantaran masih didalami Labfor.

"Proyektil dan CCTV sudah diamankan, masih didalami Bid Labfor Polda Jatim," ujarnya.

Sementara itu Muarah saat ini tengah mendapatkan perawatan di RSU dr Soetomo. Kepala IGD RSU dr Soetomo, dr M Hardian Basuki SpOT(K) mengatakan, ada dua luka tembak di tubuh pasien. Yakni di bagian punggung belakang dan punggung samping.

Saat datang ke IGD RSU dr Soetomo, peluru masih ada di tubuh Muarah. Hal itu diketahui dari hasil pemeriksaan yang dilakukan tim medis.

"Peluru masih ada di dalam tubuh. Dilakukan tindakan di RSU dr Soetomo di kamar operasi untuk mengeluarkan peluru dan melakukan pemasangan pen di tulang belakangnya," ujar Hardian.

Hardian menambahkan, peluru tersebut menyeberang dari bagian kanan tubuh Muara, lalu menembus ke sisi kiri. Luka akibat peluru itu juga dalam. Terlebih, ada dua luka tembak.

"Luka tembaknya ada di dua tempat dari sebelah kanan. Namun, dari pemeriksaan radiologi, pelurunya ada di sebelah kiri, jadi menyeberang," katanya.

Sementara itu, kondisi Muarah saat tiba di RS secara umum stabil. Namun, ia mengalami nyeri dan kedua kakinya untuk sementara lumpuh.

"Kalau dari hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan di RSU dr Soetomo, dari hasil CT scan peluru mengenai tulang belakang. Jadi kemungkinan besar saraf tulang belakang kena. Saraf tulang belakang ini yang berfungsi untuk memberikan perintah menggerakkan kedua kaki. Kalau saraf terkena bisa terjadi kelumpuhan (permanen)," kata dr Hardian.

Dampak dari luka tembak, Hardian mengatakan, untuk kelumpuhan di kaki masih belum bisa dipastikan bisa sembuh atau tidak. Saat ini, pihak RSU dr Soetomo melakukan pengobatan luka dan tulang belakang tentang perkembangan saraf. Tim dokter perlu melakukan pemeriksaan dan evaluasi secara bertahap.

Hardian menyebut, saraf merupakan organ atau jaringan dengan proses penyembuhan yang lama. Sedangkan kondisi pasien saat ini dalam keadaan baik, skala nyerinya juga telah berkurang. Muarah juga sudah bisa makan, namun memang belum bisa menggerakkan kedua kakinya.

"Kalau tangan bisa. Duduk kita lakukan bertahap dahulu, biasanya pascaoperasi tulang belakang ada proses latihan duduk, mungkin butuh korset atau latihan duduk," jelas dr Hardian.

Proyektil peluru yang sempat bersarang di tubuh Muarah itu sudah dikeluarkan saat operasi, Sabtu (23/12) lalu. RSU dr Soetomo telah menyerahkan proyektil dua peluru itu ke polisi.




(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads