Relawan Prabowo-Gibran, Muarah (49) yang ditembak orang tak dikenal (OTK) di Sampang saat ini masih menjalani perawatan di RSU dr Soetomo, Surabaya. Dua peluru yang sempat bersarang di tubuhnya sudah dikeluarkan dan diserahkan ke Polda Jatim.
Muarah sudah menjalai operasi pengangkatan peluru dari tubuhnya, Sabtu (23/12) lalu. Kedua peluru yang berhasil diangkat langsung diserahkan ke pihak kepolisian.
"Peluru yang diserahkan langsung ke pihak polisi," kata Kepala IGD RSU dr Soetomo, dr M Hardian Basuki SpOT(K) saat dihubungi detikJatim, Selasa (26/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dr Hardian mengatakan, polisi dari Polda Jatim langsung datang ke RSU dr Soetomo untuk mengambil kedua peluru itu. Namun, dia tak tahu apakah polisi sempat meminta keterangan Muarah atau tidak.
"Memintai keterangan korban kurang tahu. Tapi memang pihak kepolisian datang untuk mengambil barang bukti," jelasnya.
Ia menyebut, ada dua luka tembak di tubuh Muarah. Yakni di bagian punggung belakang sama punggung samping
Saat datang ke IGD RSU dr Soetomo, peluru masih ada di tubuh Muarah. Hal itu diketahui dari hasil pemeriksaan yang dilakukan tim medis.
"Peluru masih ada di dalam tubuh. Dilakukan tindakan di RSU dr Soetomo di kamar operasi untuk mengeluarkan peluru dan melakukan pemasangan pen di tulang belakangnya," ujar Hardian.
"Luka tembaknya ada di dua tempat dari sebelah kanan. Namun pelurunya itu dari pemeriksaan radiologi pelurunya ada di sebelah kiri, jadi menyeberang," sambungnya.
Kondisi Muarah saat tiba secara umum stabil. Namun Muarah mengalami nyeri dan kedua kakinya sementara ini lumpuh.
"Kalau dari hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan di RSU dr Soetomo, dari hasil CT scan peluru mengenai tulang belakang. Jadi kemungkinan besar saraf tulang belakang kena. Saraf tulang belakang ini yang berfungsi untuk memberikan perintah menggerakkan kedua kaki. Kalau saraf terkena bisa terjadi kelumpuhan (permanen)," jelasnya.
Kondisi Muarah saat ini dalam keadaan baik, skala nyerinya juga berkurang. Muarah sudah bisa makan, namun memang belum bisa menggerakkan kedua kakinya.
"Kalau tangan bisa. Duduk kita lakukan bertahap dahulu, biasanya pascaoperasi tulang belakang ada proses latihan duduk, mungkin butuh korset atau latihan duduk," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Muarah ditembak saat berdiskusi sambil ngopi di toko, Jumat (22/12). Tiba-tiba ada dua pria bertubuh kekar berboncengan dengan motor Yamaha NMax. Salah satu dari pria itu kemudian melepaskan dua kali tembakan ke arah Muarah yang langsung tumbang.
Sat Reskrim Polres Sampang belum bisa mengungkapkan secara detail proses penanganan kasus penembakan tersebut. Sejauh ini, belum diketahui siapa orang tak dikenal (OTK) yang menembak Muruah. Namun, Edi memastikan bahwa Polda Jatim mem-back up penyelidikan.
"Progres pasti ada tapi ini masih ranah penyelidikan, kami bersama tim (Polda Jatim) masih terus memantau di lapangan" terang Kasat Reskrim Polres Sampang Iptu Edi Eko Purnomo, Senin (25/12).
(hil/dte)