Sampang -
Muarah (49), relawan Prabowo-Gibran di Sampang ditembak pria misterius bertubuh kekar. Dari data dan informasi yang didapat, Muarah pernah terlibat dalam kerusuhan di Pemilu 2019.
Berdasarkan arsip pemberitaan detikcom, kerusuhan yang diwarnai penembakan itu pecah di salah satu TPS yang ada di Dusun Tapaan Tengah, Desa Tapaan, Kecamatan Banyuates, Sampang tepat pada hari H pencoblosan.
Saat itu Muarah memimpin kelompok yang berencana mengambil mandat saksi dari Caleg Hanura Dapil IV bernama Farfar yang memicu protes dan perlawanan kelompok yang dipimpin Widjan, Kades Ketapang Daya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kejadian ini karena berebut mandat saksi," ujar Kepala Bidang Humas Polda Jatim saat itu Kombes Frans Barung Mangera saat konferensi pers, Rabu 17 April 2019.
Berdasarkan data hasil penyelidikan polisi saat itu, peristiwa kerusuhan itu berlangsung pada pukul 09.45 WIB di TPS 7 Dusun Tapaan Tengah.
Upaya kelompok yang dipimpin Muarah memicu perlawanan dari pihak Widjan yang sebelumnya mengaku diserahi mandat menjadi saksi Farfar.
Bentrokan antara massa Widjan yang membawa senjata tajam (sajam) dengan massa kelompok Muarah yang membawa sajam dan senjata api (senpi) tidak terhindarkan.
Dalam bentrok itu, salah satu anggota kelompok Widjan bernama Mansur tertembak di tangan kiri. Setelah melakukan penyelidikan, polisi menyimpulkan pelaku penembakan itu adalah Muarah.
Muarah yang dalam penyelidikan saat itu diketahui merupakan bagian dari warga Banyuates melepaskan beberapa tembakan ke massa Widjan.
Polisi mengamankan 6 buah selongsong peluru dan 4 proyektil peluru sebagai barang bukti yang diamankan di Polres Sampang.
Polda Jatim saat merilis kasus kerusuhan pemilu 2019 di Sampang yang melibatkan Muarah. Foto: Hilda Rinanda/File detikcom |
Setelah itu, polisi bergerak cepat mengejar kelompok Muarah hingga 5 orang pelaku dari kubu Muarah berhasil diamankan. Hal itu seperti dinyatakan oleh Kapolda Jatim saat itu, Irjen Luki Hermawan.
"Alhamdulillah berkat kepedulian warga setempat pelaku berhasil kami amankan, ada 5 orang pelaku," kata Luki dalam keterangan resmi kepada wartawan.
Luki menyebutkan bahwa polisi telah mengamankan 1 unit senpi dari 2 senpi yang digunakan oleh kelompok Muarah. Atas kasus kericuhan itu, kelima pelaku telah menjalani hukuman dengan vonis masing-masing.
Perkembangan penyelidikan penembakan terhadap Muarah. Baca halaman selanjutnya...
Simak Video 'TKN Minta Polisi Usut Tuntas Kasus Relawan Prabowo Ditembak di Sampang':
[Gambas:Video 20detik]
Hingga kini Polres Sampang masih menyelidiki kasus penembakan yang menimpa pria asal Dusun Mandeman Daya, Desa Banyuates, Kecamatan Banyuates, Sampang tersebut. Muarah diketahui merupakan relawan Prabowo-Gibran sebagaimana dinyatakan oleh Ketua TKN Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani.
"Kami sangat sedih dan mengutuk penembakan atas salah satu relawan Paslon Prabowo-Gibran di Sampang, Madura," kata Rosan dilansir dari detikNews, Minggu (24/12).
Menurut teman sekaligus tetangga korban, Muarah dikenal sebagai sosok yang disegani. Masyarakat di Banyuates, bahkan di luar desa itu seringkali meminta bantuannya untuk menyelesaikan persoalan.
"Muarah itu orang yang sering membantu menyelesaikan persoalan masyarakat di desanya maupun luar desanya. Apa saja masalahnya, mulai masalah keluarga hingga konflik antar masyarakat," kata Marjui, teman korban kepada detikJatim, Senin ( 25/12).
Muarah ditembak 2 orang tak dikenal (OTK) bertubuh kekar berpakaian serbahitam saat duduk ngopi sambil berdiskusi bersama 3 temannya di depan sebuah toko.
Berdasarkan keterangan saksi yang dihimpun polisi, kedua OTK itu diketahui memakai celana dan jaket warna hitam serta memakai masker dan helm, datang berboncengan naik Yamaha NMax.
"Kedua orang itu tiba-tiba berhenti di depan warung dan melepaskan tembakan ke arah saudara M sebanyak 2 kali serta mengenai pinggang korban. Setelah itu Pelaku melarikan diri ke arah Utara kemudian berbelok ke timur," ujar Kasi Humas Polres Sampang Ipda Sujianto dalam keterangan tertulisnya.
Detik-detik peristiwa penembakan itu sendiri berlangsung begitu cepat. Tidak ada saksi benar-benar mengenali ciri-ciri pelaku.
Lokaksi penembakan terhadap Muarah. Foto: Dok. Istimewa |
Akibat 2 tembakan itu Muarah sempat dilarikan ke RSUD Syamrabu Bangkalan. Dia kemudian harus dirujuk ke RSU dr Soetomo, Surabaya dan menjalani perawatan hingga saat ini.
Kasat Reskrim Polres Sampang Iptu Edi Eko Purnomo menyebutkan penanganan kasus penembakan Muarah ini dalam penyelidikan.
Polisi sudah melakukan olah TKP dan mengumpulkan sejumlah barang bukti dan memintai keterangan sejumlah saksi. Sayangnya Edi mengaku belum banyak bisa menyampaikan hasil penyelidikan.
"Kasus ini dalam penyelidikan, banyak hal yang sudah kami lakukan dalam proses penyelidikan yang tidak dapat kami sampaikan," jelas Edi kepada detikJatim.
Dia juga mengatakan belum diketahui siapa OTK yang telah melakukan penembakan terhadap Muarah. Namun, Edi memastikan bahwa Polda Jatim akan mem-back up penyelidikan itu.
"Progres pasti ada tapi ini masih ranah penyelidikan, kami bersama tim (Polda Jatim) masih terus memantau di lapangan" tambahnya.