Warga Desa/Kecamatan Banyakan, Kediri digegerkan dengan penemuan mayat yang dikubur tak sempurna di belakang rumah warga. Mayat itu dikubur namun sebagian badannya menyembul atau terlihat di atas tanah.
Bagian yang menyembul adalah kaki dan tangan sebelah kanan mayat. Mayat itu dikubur di halaman belakang rumah Muchozin (73), warga Jalan Panglima Sudirman, Banyakan, Kediri.
Kapolsek Banyakan Iptu Umar Said mengatakan yang mengetahui pertama kali mayat terkubur tak sempurna itu adalah Muchozin, pemilik pekarangan. Saat itu Muchozin hendak membuang bangkai ayam di pekarangan belakang rumahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat membuang, dia melihat sosok seperti boneka terpendam tanah dan dedaunan. Namun setelah didekati ternyata itu adalah mayat yang terkubur namun masih terlihat tangan, kaki kanan, dan perutnya. Mayat itu terpendam dalam tanah yang digali sedalam betis orang dewasa.
Muchozin yang kaget kemudian menghubungi perangkat desa dan Ketua RW yang kemudian meneruskannya ke Polsek Banyakan.
"Kami mendatangi lokasi kejadian dan menghubungi Tim Inafis Satreskrim Polres Kediri Kota dan ambulans RS Bhayangkara Kediri," ujar Umar kepada detikJatim, Sabtu (16/12/2023).
Menurut Umar, petugas inafis lokasi langsung melakukan olah TKP, memasang garis polisi, dan mengevakuasi mayat tersebut. Saat ditemukan, mayat laki-laki itu dalam keadaan telentang, kepala di sebelah utara dan tertimbun tanah namun kaki sebelah kanan dan tangan sebelah kanan terlihat.
Selanjutnya, mayat tanpa identitas itu dibawa langsung menuju RS Bhayangkara Kediri menggunakan ambulans.
"Mayat itu dilakukan autopsi untuk mengungkap identitas maupun penyebab kematiannya," bebernya.
Umar menerangkan ciri-ciri mayat tersebut adalah berjenis kelamin laki-laki, usia diperkirakan 45 tahun, memakai kaos warna hitam lengan panjang, dan celana warna abu-abu.
Disinggung mengenai apakah ada indikasi dugaan pembunuhan, Umar mengaku bahwa dugaan itu masih dalam penyelidikan
"Saat ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh Satreskrim Polres Kediri Kota," pungkas Umar.
(abq/iwd)