5 Hal Menyayat Hati Terkuaknya Misteri Potongan Payudara di Surabaya

5 Hal Menyayat Hati Terkuaknya Misteri Potongan Payudara di Surabaya

Dida Tenola - detikJatim
Senin, 11 Des 2023 10:44 WIB
Potongan payudara Surabaya
Seorang warga menunjukkan lokasi penemuan potongan payudara di rawa-rawa kawasan Romokalisari Surabaya. (Foto: Jemmi Purwodianto/detikJatim)
Surabaya -

Misteri potongan payudara yang ditemukan di rawa-rawa kawasan Romokalisari, Surabaya akhirnya terkuak. Organ tubuh tersebut adalah milik MLA, wanita asal Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Polisi telah mendatangi rumah MLA. Di sana mereka mendapatkan titik terang awal mula potongan payudara itu sampai dibuang ke rawa-rawa.

Berdasar keterangan MLA kepada polisi, potongan payudara itu terpaksa dibuang ke rawa-rawa. Ada sejumlah alasan menyayat hati yang melatarbelakanginya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ini 5 Hal menyayat hati di balik terkuaknya potongan payudara di Surabaya:


1. Pasien kanker

MLA diketahui merupakan pasien kanker payudara. Dia sudah dua kali menjalani operasi.

Pada operasi kedua yang dilakukan 2 Desember 2023 di RS Muji Rahayu, payudara MLA terpaksa diangkat demi mengatasi ganasnya kanker yang menggerogoti tubuhnya.

ADVERTISEMENT

"Ini bukan operasi yang pertama, sebelumnya korban sudah 2 kali melaksanakan operasi," jelas Kapolsek Benowo AKP Nurdianto kepada detikJatim, Minggu (11/12/2023).


2. Tak punya biaya untuk tes laboratorium

Nurdianto mengungkapkan, setelah operasi itu harusnya MLA menjalani tes laboratorium lanjutan. Payudara yang sudah diangkat itu harusnya diuji lab lagi.

Namun, MLA terkendala biaya yang mahal. Alhasil, dia terpaksa tidak melakukan tes lab lanjutan dan meminta potongan payudara itu ke rumah sakit. Oleh rumah sakit, potongan payudara itu diserahkan ke MLA dalam kondisi terbungkus plastik lengkap dengan stiker bertulis nama serta barcode.

"Faktor ekonomi jadi membuat keluarga MLA meminta potongan payudara tersebut kepada pihak rumah sakit," imbuh Nurdianto.


3. Buang potongan payudara usai menimbulkan bau tak sedap

Potongan payudara itu kemudian dibawa pulang ke rumah MLA di kawasan Manukan, Surabaya. Awalnya, dia tidak berpikir untuk membuangnya. Namun, nyatanya potongan payudara itu menimbulkan bau tak sedap meski sudah dibungkus rapat dalam plastik.

MLA lantas meminta suaminya, DAP agar membuang potongan payudara tersebut. DAP sempat bingung ke mana dia akan membuangnya.

"Sebelum dibuang ke rawa, potongan tersebut sempat tersimpan selama dua hari. Namun karena baunya semakin menyengat, MLA meminta suaminya membuangnya ke aliran sungai atau laut," jelas Nurdianto.

4. Tak tahu limbah medis tak boleh dibuang sembarangan

Bukan tanpa alasan MLA meminta suaminya untuk membuang potongan payudaranya ke aliran sungai atau laut. Dia percaya, penyakit yang dideritanya akan ikut hanyut bersama aliran air.

Mulanya DAP terpikir untuk membuang organ istrinya itu ke laut di sekitar kawasan Suramadu. Namun, lantaran terlalu jauh dari tempat tinggalnya di kawasan Manukan, dia memilih membuangnya ke rawa-rawa Romokalisari.

Nurdianto menegaskan, baik MLA maupun DAP tak tahu bahwa potongan payudara tersebut tak boleh dibuang sembarangan

"Ini karena ketidaktahuannya bahwa limbah medis tidak boleh dibuang sembarangan," lanjutnya.

5. Potongan payudara muncul ke permukaan karena air rawa surut

Oleh DAP, potongan payudara istrinya yang terbungkus plastik rumah sakit dengan stiker nama itu dimasukkan ke dalam tas kain. Dia mengikat tas itu dengan batu agar bisa tenggelam ke dasar air.

Sayangnya, dia tidak memprediksi bahwa air rawa bisa surut hingga akhirnya bungkusan berisi potongan payudara itu muncul ke permukaan. Potongan payudara itu sendiri ditemukan oleh sekelompok anak yang sedang mencari ikan, Kamis (7/12).

"Jadi kantong plastik itu dimasukkan ke dalam tas kain kemudian diberi batu untuk pemberat. Tujuannya biar tidak mengapung. Namun tas tersebut malah ditemukan anak-anak yang sedang mencari ikan," beber Nurdianto.




(irb/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads