Kasus dugaan pembunuhan AN (30) di Desa Pranti, Menganti, Gresik membuat gempar warga sekitar. Pasalnya, selama ini tetangga menduga kuat korban terlibat cinta sesama jenis.
Hal ini disampaikan langsung oleh pria berinisial PR (37), salah satu tetangganya yang pernah diajak korban untuk melakukan hubungan seks sesama jenis. Saat itu korban masih baru menghuni di rumah kavlingan tersebut.
"Awal-awal dulu, saya pernah ditawari untuk berhubungan dengan dia (AN) dan diberi imbalan uang. Tapi saya menolak," kata PR kepada detikJatim, Rabu (29/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PR menceritakan, ketika korban sebulan tinggal di rumahnya, ia sempat meminta nomor WhastAppnya kepada orang tuanya. Saat itu orang tua PR tak menaruh curiga kepada korban hingga memberikan nomornya kepada AN.
"Orang tua saya kira ada urusan pekerjaan atau lainnya. Makanya nomor saya diberikan kepada dia (korban)," tutur PR.
PR menambahkan, ia pun di-chat oleh AN. Awalnya memang bertanya pekerjaan, namun lama-kelamaan AN mengajak PR berhubungan badan dengan iming-iming imbalan uang.
"Awalnya sering chat tanya kabar dan tanya pekerjaan. Ya, saya balas karena saya nggak merasa curiga. Terus lama-lama, ada ajakan dia untuk melakukan hubungan dan akan diberi imbalan uang lewat WA," tambah PR.
Mendapat ajakan itu, PR pun langsung menolak dengan halus. Ia mengatakan masih normal dan tidak mau melakukan permintaan korban.
"Saya balas, 'maaf mas saya masih suka perempuan. Meski dikasih sejumlah uang saya nggak mau'. Terus dia nggak pernah WA lagi," pungkasnya.
Hal ini membuat sejumlah tetangga korban menaruh curiga bahwa korban diduga dibunuh dengan motif asmara sesama jenis. Selain itu, kecurigaan tetangga AN semakin kuat dengan adanya sisa-sisa botol botol jamu nyeri haid dan vitamin penghalus kulit di tempat sampah yang diduga dikonsumsi sendiri oleh korban.
"Itulah yang membuat warga sini yakin korban dibunuh oleh salah satu teman prianya yang dibawa korban ke rumahnya," tukas PR.
Sebelumnya, pria 30 tahun itu ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya Desa Pranti, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik. Dia ditemukan dalam kondisi mulut tertancap pisau dan kepalanya diduga dipalu.
"Keterangan kakak, setelah dirinya memasuki rumah korban, korban sudah ditemukan tewas. Pisau tertancap di mulut dan di lokasi kejadian terdapat palu dan bongkahan paving blok," jelas Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdan, Selasa (28/11).
Aldhino menyebut bahwa Tim Inafis Polres Gresik telah melakukan identifikasi di lokasi. Sedangkan jenazah korban sudah dibawa ke RSUD Ibnu Sina Gresik untuk diautopsi.
"Korban tinggal seorang diri dan bekerja sebagai cleaning service di salah satu rumah sakit," imbuh Aldhino.
(dpe/dte)