IM, mahasiswa semester 7 Fakultas Teknik Lingkungan asal sebuah kampus di Jember diamankan petugas saat Seleksi Kompetensi Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (SKD CPNS). Begini praktik perjokiannya terbongkar.
Kakanwil Kemenkumham Jatim Heni Yuwono mengatakan aksi IM terbongkar ketika proses verifikasi berkas dan pelayanan pin registrasi. Tepatnya pada Selasa (14/11) pagi di Auditorium Politeknik Pelayaran Surabaya.
Kala itu, IM hendak masuk ke lokasi tes di Auditorium Politeknik Pelayaran Surabaya. Namun, saat hendak masuk petugas sudah mencurigai gelagatnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlebih, ketika memasuki pos pemeriksaan biometrik. Lalu, ke pin registrasi. Kecurigaan petugas kian menguat usai sistem menunjukkan notifikasi bahwa data biometrik dari peserta asli, AM yang berasal dari Jombang tak sesuai dengan IM.
"Notifikasinya (IM) 'miss match' dengan fisik asli (AM)," kata Heni dalam keterangannya, Rabu (15/11/2023).
Ketika dikroscek, panitia mendapati salah satu ciri paling mencolok yang berbeda, yakni kartu ujian peserta dan foto di KTP. Sebab, menunjukkan ciri fisik yang lebih berisi.
Ketika disinkronkan, IM justru perawakan jauh lebih kurus. Sontak, panitia langsung mengamankan mahasiswa semester 7 pada Fakultas Teknik Lingkungan itu.
Ketika diamankan, IM mengaku merupakan mahasiswa di salah satu kampus di Jember. IM menyatakan, ia menjadi joki dari kliennya yang merupakan peserta SKD CPNS berinisial AM.
IM mengungkapkan, AM merupakan peserta SKD CPNS Kemenkumham asal Jombang. Dalam proses pendaftaran, AM mengisi format atau posisi sebagai penjaga tahanan.
"(AM) Dijadwalkan mengikuti ujian pada sesi ketiga kemarin," ujarnya.
Beruntung, petugas yang menyadari ada gelagat aneh dan postur IM yang tak sesuai dengan AM terbongkar. Lalu, mengamankan IM, kemudian menyerahkan proses hukum ke Polsek Gunung Anyar Surabaya.
Sebelumnya, seorang pria diamankan petugas saat hendak mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (SKD CPNS). Ia diamankan usai kedapatan bakal menjadi joki SKD CPNS di Auditorium Politeknik Pelayaran Surabaya.
(abq/iwd)