Kasat Reskrim Polres Probolinggo Iptu Putra Fajar Adi Winarsa mengatakan pelaku berinisial AS (65) yang masih tetangga korban. Ia ditangkap di rumahnya pada Senin (13/11) sekitar pukul 10.00 WIB.
Menurut Fajar, penangkapan pelaku setelah dari hasil penyelidikan dan olah TKP, pelaku pembunuhan mengarah dan mengerucut kepada AS. Pihaknya langsung menangkap dan menggelandangnya ke kantor polisi.
"Setelah melalui serangkaian pemeriksaan mulai dari keterangan saksi yang kami kumpulkan dan hasil keterangan unit satuan anjing pelacak, kuat mengarah ke tersangka ini," kata Fajar.
Dari pemeriksaan sementara, lanjut Fajar, pelaku menghabisi korban seorang diri, namun pemeriksaan akan terus dilakukan untuk mengetahui adanya keterlibatan orang lain. Antara korban dan tersangka saling kenal dan bahkan sawahnya berdekatan.
"Untuk lain-lainnya termasuk motif akan segera kami sampaikan secepatnya setelah pemeriksaan selesai. Mohon waktu, karena saat ini penyidik masih menginterogasi tersangka," tandas Fajar.
Sebelumnya, polisi di Kabupaten Probolinggo sedang menyelidiki kematian seorang petani cabai. Kuat dugaan petani bernama Abdul Halim (67) itu dibunuh.
Mayat Halim ditemukan di tengah sawah di Desa Ranon, Kecamatan Pakuniran, Probolinggo, Sabtu (11/11). Ketika ditemukan, terdapat sejumlah luka di bagian wajah dan betis Halim yang diduga akibat bacokan.
Halim diketahui pamit untuk mengairi tanaman cabai pada Jumat (10/11) malam, sekitar pukul 21.00 WIB. Namun, keesokan harinya Halim tak kunjung pulang ke rumah.
Keluarga dan perangkat desa lantas mencari Halim ke tengah sawah. Saat itu lah Halim ditemukan sudah tak bernyawa di sawah dengan celurit masih menempel di betis kirinya.
"Tidak ada yang tahu pasti penyebab kematiannya. Tapi di bagian wajah dan betis korban terdapat luka sobek, seperti terkena senjata tajam. Korban pertama kali ditemukan pak RT," kata Kepala Desa Ranon, Sirrahum.
(abq/iwd)