Imelda (31), warga Desa Maskuning Kulon, Pujer dibunuh suaminya sendiri, Fauzi (47) di sebuah hotel di Bondowoso. Pria itu telah ditetapkan tersangka meski dirinya tetap saja menyampaikan keterangan yang dinilai bohong. Padahal sejumlah kesaksian menguatkan peristiwa pembunuhan itu.
Seorang pria berinisial S warga Probolinggo yang kebetulan usai menghadiri resepsi nikah di ballroom menginap di sebelah kamar korban mengaku mendengar sesuatu.
"Memang sempat terdengar suara gaduh dari kamar itu. Suaranya seperti orang yang sedang berhubungan suami istri," kata S ketika dikonfirmasi detikJatim, Sabtu (11/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, kata dia, setelah itu terdengar suara seperti benda yang dibenturkan ke tembok. Situasi itu bisa dia dengar dan dia rasakan karena posisi dinding kamar menjadi satu dengan kamarnya.
"Ya terdengar dherrr... dheerr.. begitu. Dinding kamarnya kan jadi satu. Jadi terdengar jelas, seperti ada benturan ke dinding. Kesaksian ini sudah saya sampaikan ke polisi," ujarnya sembari mewanti-wanti agar namanya tak disebut.
Mengenai pembunuhan yang dilakukan oleh Fauzi ini, sejumlah teman-teman Fauzi juga menyampaikan kesaksian tentang kehidupan rumah tangga Fauzi dan Imleda. Salah satunya adalah Adi, teman karib Fauzi.
"Awalnya saya tak yakin kalau itu dilakukan Fauzi," ujar Adi. "Hanya saja beberapa bulan terakhir ini, dia itu seperti hidup dalam tekanan istrinya."
Adi mengungkapkan bahwa Fauzi dulu merupakan kontraktor yang lumayan sukses. Dia kemudian bertemu dengan Imelda yang jarak usianya memang terpaut jauh, sekitar 15 tahun.
"Akhir-akhir ini proyeknya memang sepi, hingga benar-benar terpuruk. Mungkin istrinya itu sudah terlanjur selalu bergaya hidup enak," kata Adi.
Karena itulah, kata Adi, dia menduga bahwa Fauzi bisa saja mengalami tekanan secara ekonomi dari istrinya. Sementara ia tak punya apa-apa, karena proyeknya sedang terpuruk.
"Si Fauzi itu sering kok disuruh momong anak-anaknya. Bahkan, kalau sedang keluar rumah, Fauzi itu selalu dipantau dengan melakukan video call terus-menerus," tandas Adi.
Sementara, teman Imelda bernama Haryono warga Pujer mengatakan Imelda menagku sering mendapat perlakuan kasar dari suaminya, bahkan tindak kekerasan dari suaminya.
"Pernah kok, Imelda itu sampai menunjukkan luka memar akibat dipukul Fauzi. Katanya memang sudah sering," pungkasnya.
Pembunuhan itu terjadi ketika Imelda dan Fauzi menginap di Hotel Ijen View Bondowoso kamar 301 pada Minggu 22 Oktober 2023. Setelah Imelda tewas, Fauzi dengan santainya memberitahu resepsionis hotel dan menyatakan akan mengurus sendiri jenazah istrinya.
Dia bawa jenazah istrinya itu ke rumah duka dengan dinaikkan pikap bak terbuka milik temannya yang segera dia hubungi. Dia juga sudah menghubungi dan memberitahukan ke keluarganya bahwa Imelda telah meninggal.
Karena curiga dengan kematian janggal Imelda, keluarganya melaporkan hal itu kepada polisi hingga pihak kepolisian melakukan ekshumasi jenazah dan proses autopsi.
"Pembongkaran dilakukan setelah pihak keluarga mengendus penyebab kematiannya tidak wajar," kata Kapolres Bondowoso AKBP Bimo Ariyanto akhir Oktober lalu.
Hasil autopsi menunjukkan sejumlah tanda bekas kekerasan pada jenazah Imelda. Di antaranya bekas benturan di kepala kanan, fraktur di tulang rusuk kanan, hingga rembesan darah di organ dalam.
Polisi pun melakukan pemeriksaan intensif kepada Fauzi. Hingga ada titik terang berdasarkan alat bukti termasuk serta keterangan saksi bahwa Fauzi yang membunuh Imelda. Namun Fauzi belum mengakui kekerasan terhadap istrinya itu. Ia bahkan memberi keterangan yang dinilai bohong.
(dpe/dte)