Nenek Askurnia (59) tewas saat seorang perampok menyatroni rumahnya di siang bolong di Kelurahan Magersari, di Kecamatan/Kabupaten Sidoarjo. Korban tewas karena jeratan di lehernya.
Penyebab kematian korban tersebut disampaikan Kepala Rumah Sakit Pusdik Sabhara Lemdiklat Polri di Porong AKBP dr Eko Yunianto. Eko mengatakan pihak RS Sabhara Porong menerima jenazah korban Askurnia pada Sabtu (4/10) sekitar pukul 12.30 WIB.
"Petugas Forensik langsung melakukan tindakan pemeriksaan, dari hasil autopsi tersebut petugas menyimpulkan bahwa penyebab kematian korban adalah jeratan di leher korban," kata Eko di Porong, Senin (6/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eko menjelaskan pada Sabtu kemarin, pihaknya menerima permohonan autopsi dari Polsekta Sidoarjo terkait meninggalnya korban Askurnia yang tidak wajar. Dan pada hari itu juga tim forensik melakukan autopsi terhadap korban di ruang forensik.
"Sekitar pukul 18.00 WIB Sabtu kemarin, tim kita melakukan pemeriksaan terhadap tubuh korban di instalasi forensik RS Bhayangkara Porong," jelas Eko.
Menurut Eko, dari pemeriksaan tersebut, ditemukan luka-luka di beberapa bagian tubuh korban yang diduga akibat tindak kekerasan atau benturan benda tumpul. Di antaranya luka pada mulut, mata, leher dan tangan.
"Luka yang paling signifikan adalah jeratan pada leher korban, dan luka lecet tekan pada tangan. Kedua luka inilah yang berisko menyebabkan kematian," ungkapnya.
"Sementara itu dari kesimpulan Tim forensik setelah melakukan tindakan autopsi. Penyebab kematian korban Askurnia adalah luka tekan atau luka jerat pada leher korban. Dengan adanya tekanan pada pembuluh darah di leher, korban akhirnya mati lemas," tandas Eko.
(abq/iwd)