Perjodohan Fitria Almuniroh Hafidloh Diyanah (23) dengan Sueb Wibiosono (32) berakhir tragis. Bukan karena mereka tak saling cinta.
Pasangan yang menikah sejak Mei 2023 ini sejatinya sedang menanti kehadiran buah cinta mereka. Namun, asa ini pupus karena kelakuan bejat sang mertua.
Fitria tewas di tangan mertuanya, Khoiri (52) pada Selasa (31/10) sore. Leher Fitria digorok Khoiri dengan pisau dapur. Bejatnya, Khoiri sempat mau memerkosa Fitria sebelum membunuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ibunda Fitria, Nurul Afini menceritakan sosok putri pertama dari tiga bersaudara ini. Sehari-hari, Fitria merupakan sosok yang pendiam dan penurut.
Lalu, adik Nurul, yang tak lain merupakan bibi Fitria berencana menjodohkan Fitria dengan Sueb. Fitria yang merupakan sosok penurut sama sekali tidak menolak saat dijodohkan dengan Sueb.
"Jadi dia ini nurut. Nah, dia ini saya jodohkan, yang menjodohkan adik saya (bibi Fitria)," ungkap Nurul kepada detikJatim, Kamis (2/11/2023).
Sayangnya, niat baik mencarikan jodoh Fitria itu belakangan berbuah penyesalan yang sangat mendalam. Nurul tak menyangka bahwa kisah perjodohan Fitria dan Sueb berujung kejadian tragis.
Nurul sendiri kerap mencemaskan kondisi Fitria selepas menikah. Karena, Sueb belum mampu menanggung kebutuhan ekonomi keluarganya dengan baik. Sueb sempat kesulitan mencari pekerjaan. Fitria pun pernah curhat dan mengeluh ke ibunya terkait kondisi yang dirasakan.
"'Bu ternyata kalau enggak punya itu seperti ini ya rasanya', Saya pun bilang ke dia, 'orang nggak punya, dihina, diinjak-injak pasti. Tapi kalau orang tinggi pangkatnya selalu dijunjung'. Saya bilang, 'sabar nduk'" tutur Nurul menginat nasihat ke putrinya..
Makanya, Nurul sering meminta adiknya untuk menjenguk Fitria yang tinggal bersama suami dan mertuanya.
"Saya pernah nyuruh adik saya, tolong tengok anakku, kan rumahnya dekat di Sukorejo. Ternyata ada insiden ini," kata Nurul.
Fitria sendiri sebenarnya berasal dari keluarga terpandang. Ibunya merupakan seorang Kepala SMP di kawasan Kalibokor, Surabaya.
Selama ini, Nurul bersama Munir selalu mengupayakan yang terbaik untuk anak-anaknya. Mereka ingin anak-anaknya bisa mewujudkan cita-cita, termasuk kepada Fitria.
Oleh sebab itu, Nurul dan Munir berjuang keras memberikan pendidikan yang terbaik untuk ketiga anaknya. Terbukti, Fitria dikuliahkan di jurusan Akuntansi Universitas Terbuka. Fitria kerap mendapatkan nilai memuaskan di bangku kuliah.
Nurul mengaku sangat marah dengan aksi keji yang dilakukan Khoiri. Tidak hanya satu nyawa yang dihilangkan, namun dua nyawa sekaligus. Nurul kehilangan putri pertama sekaligus cucu pertamanya yang belum sempat terlahir ke dunia.
"Memang nggak ada hukum untuk mencacatkan orang, nggak ada. Tapi kan kayak gitu, sampai digorok," tegas Nurul.
Menurutnya, hukuman berat pantas diterima Khoiri. Nurul berharap, peristiwa tragis yang menimpa Fitria itu tak terjadi ke orang lain.
"Saya minta tolong (dihukum berat), biar mereka-mereka yang mau kayak gitu biar mikir," tambah Nurul.
Diketahui, peristiwa pilu itu terjadi pada Selasa (31/10) sore. Khoiri, warga Dusun Blimbing, Desa Parerejo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan tega menggorok leher mantunya sendiri, Fitria.
Sebelum membunuh, Khoiri ternyata berniat untuk memerkosa Fitria. Khoiri nafsu ketika melihat Fitria habis mandi lalu telentang di dalam kamarnya. Khoiri lantas menciumi menantunya itu.
Namun, Fitria berontak dan berteriak. Rupanya teriakan itu membuat Khoiri panik hingga akhirnya mengambil pisau di dapur dan menggorok leher Fitria.
Suami korban, Sueb Wibisono, yang baru pulang setelah bekerja melihat istrinya sudah terkapar di atas tempat tidur dalam kondisi berlumuran darah. Sueb lantas berteriak dan warga berdatangan ke lokasi. Korban sempat dilarikan ke puskesmas tapi nyawanya tidak tertolong.
(hil/dte)