AH, wanita yang dianiaya kekasihnya FD usai menolak aborsi bayinya meminta perlindungan. Ia mengaku tengah menghubungi Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) dan Komnas HAM.
AH mengaku takut mendapat ancaman dan intimidasi dari keluarga kekasihnya, FD serta 2 saudaranya, AB dan AM. Terlebih, ketiganya belum tertangkap.
"Yang dikhawatirkan ada intimidasi, ada ancaman lagi. Tapi yang pasti saya tidak mau damai," kata AH saat ditemui detikJatim, Kamis (25/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
AH memastikan enggan berdamai dengan para pelaku. Ia juga memastikan laporan ke Komnas Perempuan juga sudah masuk.
"Untuk laporan ke Komnas Perempuan sudah masuk. Rencananya saya mau ke LPSK, takutnya nanti ketika FD (kekasihnya) diproses hukum lalu orang-orangnya berbuat kekerasan dan intimidasi saya," ujarnya.
Ia juga mengaku telah menutup semua akses dari FD. Baik teman maupun saudara dan kerabatnya.
"Saya blokir semua kontak dan sosmednya, saudaranya juga saya blokir semua," tandasnya.
Sebelumnya, seorang wanita yang ditemukan lemas di bawah Jembatan Suramadu sisi Surabaya, AH (21) mengaku dikeroyok oleh kekasih dan temannya. Penganiayaan ini dilakukan di dalam mobil usai AH menolak melakukan aborsi.
Informasi yang diperoleh detikJatim menyebutkan AH mengalami pengeroyokan usai sang kekasih kesal. Sebab, ia enggan menggugurkan bayi yang dikandungnya.
Saat itu, kekasih AH bersama teman-temannya di mobil memaksa AH untuk menggugurkan janin itu. Namun, AH tetap bersikukuh menolak permintaan tersebut.
(abq/iwd)