Aksi tabur garam yang dilakukan Kusairi (60) membuat darah Samidi (55) mendidih. Samidi mengaku sudah berkali-kali memergoki tetangganya yang merupakan mantan ketua RT ini menabur garam di depan rumahnya. Diduga, aksi ini menjadi pemicu matinya kambing milik Samidi.
Ia pun menyimpan dendam ini selama sewindu. Dendam Samidi akhirnya memuncak Rabu malam (18/10), ia pun nekat menghabisi Kusairi dengan clurit. Saat itu, Kusairi baru saja pulang dari istigasah. Jalanan Desa Ganjaran, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang menjadi saksi aksi sadis Samidi.
Usai Kusairi tewas, Samidi langsung menyerahkan diri ke Kades Ganjaran, Ali Shodiqin. Di sana, ia mengaku sudah menyimpan sakit hati yang dipendam sejak 8 tahun lalu. Dendam ini karena ia pernah melihat korban menabur garam di depan rumahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi yang sama juga pernah dilihat Samidi di sekitar kandang kambing miliknya. Tak lama kemudian, kambing milik Samidi mati. Masih menjadi misteri apa penyebab kambing Samidi mati, apakah karena aksi tabur garam atau memang kambingnya sakit.
"Pelaku punya dendam pada korban sejak 8 tahun, karena dianggap punya maksud tidak baik. Dengan sering menabur garam di depan rumah dan kandangnya. Setelah itu, ada kambing pelaku yang mati," beber Ali kepada detikJatim, Kamis (19/10/2023).
Kematian kambing ternak itu membuat Samidi kesal dan sakit hati. Selain itu, lanjut Ali, korban juga dituding telah menyantet istri pelaku.
Karena, tak lama setelah kambing ternaknya mati usai korban tepergok menabur garam pada sore hari, istri pelaku terus mengalami sakit.
Sampai puncaknya malam kemarin, ketika korban hendak pulang mengendarai motor, langsung dianiaya pelaku menggunakan clurit.
"Pelaku bawa dua clurit, mungkin satunya tidak begitu tajam. Dan kemudian menggunakan clurit satunya. Korban sempat lari meminta tolong, tapi karena keluarga besar tengah ada hajatan, terus dikejar pelaku dan kemudian dianiaya sampai meninggal," ujar Ali Shodiqin.
Setelah membacok korban sampai tewas, Samidi menyerahkan diri dengan mendatangi rumah kepala desa. Di sana Samidi mengaku telah membunuh korban dengan cara menyabetkan clurit.
"Setelah menyerahkan diri ke rumah, saya antar ke polsek. Kasusnya sekarang ditangani pihak kepolisian," tegas Ali.
Polisi menerima laporan adanya pembunuhan terhadap korban, selanjutnya mendatangi lokasi kejadian. Malam itu juga, proses olah TKP dilakukan, sebelum kemudian mengevakuasi jenazah korban ke RSSA.
Kasi Humas Polres Malang Iptu Ahmad Taufik membenarkan, bahwa pelaku menyerahkan diri setelah menganiaya korban hingga tewas.
"Pelaku menyerahkan diri dan saat ini dalam proses penanganan di Sat Reskrim Polres Malang," tukasnya.
(hil/dte)