5 Fakta Terbaru Kasus Bullying hingga Penganiayaan Siswa SMP Banyuwangi

5 Fakta Terbaru Kasus Bullying hingga Penganiayaan Siswa SMP Banyuwangi

Hilda Rinanda - detikJatim
Selasa, 17 Okt 2023 12:31 WIB
Siswa dianiaya kakak kelas di Banyuwangi
Siswa SMP di Banyuwangi jadi korban penganiayaan temannya/Foto: Dok. Istimewa
Surabaya -

Nasib malang dialami siswa SMP di Banyuwangi, RDA (13). Ia mengalami perundungan dan penganiayaan oleh temannya berinisial B, pada Jumat (13/10/2023). Akibat kejadian itu, RDA mengalami tulang retak.

RDA dua kali dianiaya pelaku. Pertama, RDA dianiaya di lingkungan sekolah. Penganiayaan pertama terjadi saat korban ke toilet sekolah bersama seorang rekannya. Korban tiba-tiba diadang oleh seorang kakak kelas yang tidak ia kenal, selanjutnya ia dipertemukan dengan pelaku.

Sedangkan penganiayaan kedua dilakukan di sekitar Gedung Wanita Banyuwangi sepulang salat Jumat. Penganiayaan itu kemudian diadukan ke ibunya. Sang ibu langsung melaporkan hal ini ke polisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

5 fakta terbaru kasus penganiayaan siswa SMP di Banyuwangi:

1. Korban Jalani Operasi

Siswa kelas VIII SMPN 4 Banyuwangi ini telah menjalani operasi di RSUD Blambangan Banyuwangi, Senin (16/10). Korban menjalani operasi patah tulang lengan kiri setelah dihajar teman sekelasnya sebanyak dua kali dalam satu hari.

Saat dikonfirmasi, ibu korban, Kholifah Yuliani (23) dengan tergesa-gesa menjawab konfirmasi dari detikJatim melalui sambungan telpon. Menurut keterangannya, putranya harus masuk ke ruang operasi segera untuk tindakan pada lengan kirinya.

ADVERTISEMENT

"Saya harus segera mendampingi putra saya, ini sudah di depan ruang operasi anak saya akan dioperasi segera," terang Kholifah, Senin (16/10/2023).

Menurutnya, kondisi fisik RDA secara umum sudah membaik. Memar pada wajah dan bagian kepala sudah berkurang, namun tangannya harus dioperasi.

"Semua sehat tapi ini harus operasi, mohon waktu nanti dengan suami saya ya," imbuh Kholifah.

2. Korban Dihajar Lagi Saat Ajak Pelaku Damai

Ternyata, korban dihajar kedua kali saat hendak menemui pelaku untuk mengajak berdamai. Niat baik korban tak diterima semestinya. Pelaku berinisial B justru kembali menganiaya remaja laki-laki itu.

Ternyata penganiayaan tidak berhenti sampai di sana. Pelaku kembali menghajar korban saat diajak berdamai. Saat itu sepulang jumatan, korban berniat menemui pelaku untuk mengajak berdamai.

Korban berharap dengan perdamaian itu ia bisa sekolah dengan tenang. Tak disangka, pelaku tidak menerima ajakan bermaaf-maafan, dan malah menghajar korban lebih parah.

Penganiayaan kedua kali ini terjadi tak jauh dari masjid tempat korban jumatan di Kelurahan Kepatihan, Banyuwangi. Kebetulan pelaku tinggal di kelurahan yang sama.

"Anak saya berencana bertemu yang memukul dia untuk mengajak saling bermaafan dan damai," ungkapnya.

Setelah bertemu pelaku, korban diajak ke tempat di sekitar Gedung Wanita Banyuwangi, tak jauh dari masjid. Menurut Kholifah, di sana korban dihajar dan dipukuli pelaku. Bahkan, kepalanya diinjak-injak.

3. Korban Langsung Dibawa ke RS

Kholifah mengatakan, saat itu korban meneleponnya dan minta dijemput. Kholifah mengira memang sudah waktunya pulang sekolah. Namun, saat tiba di sekolah ia baru mengetahui RDA dihajar temannya hingga mengalami dua luka benjol di kepala.

"Saya kira minta dijemput karena pulang cepat karena hari itu Jumat," ungkapnya.

Korban lalu ditolong temannya dan warga sekitar yang mengetahui peristiwa itu. Ia pun diantar pulang dengan kondisi penuh luka.

Melihat kondisi itu, Kholifah langsung membawanya ke RSUD Blambangan. Hasil pemeriksaan menunjukkan korban mengalami retak tulang di tangan kiri, juga beberapa luka lain di bagian tubuh.

4. Polisi Periksa 5 Saksi

Kholifah telah melaporkan kejadian penganiayaan tersebut ke Polresta Banyuwangi. Ia berharap anaknya bisa mendapat keadilan hukum setelah peristiwa yang dialaminya.

Polisi pun tengah menyelidiki kasus dugaan perundungan dan penganiayaan ini. Satreskrim Polresta Banyuwangi sudah memeriksa 5 saksi. Termasuk korban yang telah dimintai keterangan di RSUD Blambangan, Minggu (15/10/2023) malam.

"Saat ini kami sudah periksa korban. Korban masih di rumah sakit. Kami juga telah mengambil keterangan saksi-saksi," kata Kasatreskrim Polresta Banyuwangi Kompol Agus Sobarnapraja, Senin (16/10).

Selain itu, penyidik dari unit remaja, anak, dan wanita (Renakta) juga telah menggelar olah tempat kejadian perkara di dua lokasi perundungan tersebut. Di mana perundungan disertai kekerasan tersebut terjadi di dua lokasi, yakni lingkungan sekolah dan dekat Gedung Wanita Banyuwangi.

"Hari ini (Senin) kami akan menggelar perkara kasus ini," pungkas Agus.

5. Diduga Dipicu Hasutan Kakak Kelas

Keluarga siswa SMP di Banyuwangi berinisial B (13) yang menganiaya temannya, RDA (13) berharap diselesaikan secara kekeluargaan. Pihak keluarga B menyebut kedua berkelahi karena dihasut oleh kakak kelas pelaku dan korban.

Hamzahnudin, paman pelaku lalu membagikan video yang menunjukkan aksi duel yang berlangsung antara RDA (13) dan B (13) dengan disaksikan kakak kelasnya.

Dalam video tersebut RDA yang mengenakan topi saling berhadapan dengan B. Dalam hitungan sekitar 3 menit mereka hanya saling pandang hingga datang seorang kakak kelas yang mengayunkan tangan RDA kepada B. Terprovokasi, B pun membalas pukulan RDA hingga terjadilah aksi duel.

"Ini bukti video bahwa mereka diadu, keliatan B tidak mau memukul sebelum dipukul duluan," ujar Hamzah, Senin (16/10/2023).

Dalam video tersebut RDA dan B tampak saling pukul dalam beberapa menit. B tampak agresif memukul dan menendang sementara RDA tampak membalas dengan pukulan tak terarah.

Miris, saat keduanya saling pukul sejumlah siswa tampak menonton dan mengabadikan menggunakan ponsel. Lebih-lebih peristiwa tersebut terjadi di belakang ruang kelas VII yang merupakan lingkungan sekolah.




(hil/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads