5 Fakta Siswa SMP Banyuwangi Di-bully dan Dihajar Teman hingga Tulang Retak

5 Fakta Siswa SMP Banyuwangi Di-bully dan Dihajar Teman hingga Tulang Retak

Irma Budiarti - detikJatim
Senin, 16 Okt 2023 09:35 WIB
Ilustrasi kekerasan anak
Ilustrasi kekerasan anak. Foto: iStock
Banyuwangi -

Seorang siswa SMP berinisial RDA (13) di Banyuwangi dihajar temannya dua kali. Penganiayaan yang dilakukan pelaku berinisial B mengakibatkan korban mengalami tulang retak.

Korban sebenarnya sudah berupaya menemui pelaku untuk saling bermaafan. Namun, pertemuan itu justru membuat korban kembali dianiaya pelaku.

Berikut sejumlah fakta kasus perundungan yang dialami siswa kelas VIII di Banyuwangi:

1. Dihajar di Toilet Sekolah

Ibu korban bernama Kholifah Yuliani (32) mengatakan perundungan kepada anaknya berawal saat korban hendak ke toilet bersama teman-temannya, Jumat (13/10/2023). Korban tiba-tiba diadang pelaku dan dihajar di toilet tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Anak saya kemudian diajak ke belakang kelas dan dihajar berkali-kali di sana," kata Kholifah, Minggu (15/10/2023).

Korban yang mengalami luka-luka di kepala lalu menelepon ibunya minta dijemput. Kholifah yang mengetahui anaknya dianiaya langsung mengadukannya kepada guru wali kelas.

ADVERTISEMENT

2. Dihajar Kedua Kali di Dekat Masjid

Usai dilaporkan ke wali kelas, guru korban berjanji akan mengawasi siswa tersebut agar tidak terulang. Namun, penganiayaan justru kembali terjadi. Mirisnya, korban dianiaya saat ingin berdamai dengan pelaku.

Saat itu sepulang jumatan, korban bermaksud bertemu pelaku untuk berdamai. Bukannya disambut baik, pelaku malah menganiaya korban dengan lebih parah di sekitar Gedung Wanita Banyuwangi, tak jauh dari masjid.

"Anak saya berencana bertemu yang memukul dia untuk mengajak saling bermaafan dan damai, supaya dia bisa bersekolah lagi dengan tenang," ungkapnya.

3. Tulang Retak

Korban mengalami penganiayaan lebih parah saat ingin mengajak pelaku berdamai. Ia pun dibawa pulang dengan kondisi penuh luka.

Rekan korban dan warga yang mengetahui kejadian itu kemudian menolongnya. "Anak saya dipukuli, kepalanya diinjak-injak," tambah dia.

Korban pun langsung dibawa ke RSUD Blambangan. Hasil pemeriksaan menunjukkan korban mengalami retak tulang di tangan kirinya, juga beberapa luka lain di bagian tubuh.

Retak tulang tangan itu juga harus dioperasi. Korban akan menjalani proses operasi dalam waktu dekat.

4. Alasan Penganiayaan karena Masalah Sepele

Kholifah mengungkapkan pelaku melakukan penganiayaan hanya karena masalah sepele. Ia menanyakan sendiri alasan pelaku menganiaya korban seusai warga mengamankan B ke rumahnya.

"Diajak ke rumah saya sama warga. Saya tanya kenapa anak saya dipukuli. Ternyata masalah sepele," kata Kholifah.

Menurut pengakuan pelaku, ungkap Kholifah, B tidak terima karena korban menatapnya saat di sekolah. Padahal, korban tidak ada maksud apa-apa saat melihat ke arah pelaku.

5. Dilaporkan Polisi

Kholifah telah melaporkan kejadian penganiayaan tersebut ke Polresta Banyuwangi. Ia berharap anaknya bisa mendapat keadilan hukum setelah peristiwa yang dialaminya.




(irb/fat)


Hide Ads