DN (7), bocah laki-laki di Kedungkandang, Kota Malang diduga jadi korban penyiksaan. Para pelaku tak lain masih keluarga sendiri. Polisi yang telah menangani kasus tersebut membeberkan bagaimana kejamnya penyiksaan kepada korban.
Kasat Reskrim Polresta Malang Kota Kompol Danang Yudanto mengatakan dari hasil penyelidikan penyiksaan telah berlangsung selama setengah tahun. Para pelaku penyiksaan adalah ayah kandung korban berinisial JA, ibu tiri korban EN, kakak tiri korban PA, paman korban SA, dan nenek tiri korban MI.
"Hasil pemeriksaan, JA memasak air di panci, ketika air itu mendidih, tangan si anak dimasukkan ke panci. Sehingga mengalami luka bakar. Kemudian memukul kepala dan bahu korban dengan kemoceng," ujar Danang, Kamis (12/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"JA menendang korban hingga terjatuh, dan memukul kepala dengan tongkat yang biasa digunakan satpam. Melempar kepala korban dengan tongkat, kemudian menyundut rokok ke lidah korban, mencekik leher korban, dan menendang leher korban," sambungnya.
Kemudian, EN memukul menggunakan tangan kosong mengenai kaki kiri dan tangan kanan korban. Lalu, PA turut melakukan tindakan kekerasan dengan menjewer telinga hingga memukul mengenai pipi korban.
Selain itu, SA juga melakukan pemukulan menggunakan tangan kosong dan terakhir MI melakukan penganiayaan dengan memukulkan cutter hingga membuat bagian jidat korban terluka.
"Kurun waktu penyiksaan dari masing-masing korban sudah berjalan, kira-kira setengah tahun, itu pengakuannya, kita akan telusuri. Karena saat ini korban dalam kondisi masih belum bisa dimintai keterangan, nanti kita akan minta keterangan kepada korban," ungkap Danang.
Seperti diberitakan sebelumnya, Nasib tragis dialami DN (7), seorang bocah di Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang yang diduga jadi korban penganiayaan keluarganya sendiri. Penganiayaan ini terungkap setelah warga mencurigai kondisi korban.
Warga yang geram memutuskan untuk melaporkan perbuatan tersebut kepada ketua RW dan aparat keamanan setempat pada Senin (9/10) malam. Kemudian, Dinsos P3AP2KB Kota Malang melakukan evakuasi korban pada Selasa (10/10/2023).
(abq/iwd)