8 Fakta Edward Tannur Minta Maaf hingga Kaget atas Ulah Ronald Aniaya Dini

8 Fakta Edward Tannur Minta Maaf hingga Kaget atas Ulah Ronald Aniaya Dini

Hilda Rinanda - detikJatim
Kamis, 12 Okt 2023 10:40 WIB
Politikus PKB Edward Tannur minta maaf atas ulah anaknya Ronald aniaya Dini hingga tewas
Politikus PKB Edward Tannur mengaku sempat kaget tahu ulah anaknya aniaya Dini hingga tewas (Foto: Tangkapan layar)
Surabaya -

Anggota DPR RI dari PKB Edward Tannur buka suara atas ulah anaknya Gregorius Ronald Tannur (31) yang menganiaya kekasihnya Dini Sera Afrianti alias Andini (27) hingga tewas. Ia mengaku kaget dan sempat mengira sang anak kerasukan setan hingga melakukan aksi sadis.

Diketahui, Ronald dan Dini sudah menjalin asmara selama 5 bulan. Keduanya tinggal bersama di Apartemen Tanglin Orchard di Surabaya Barat. Saat kejadian, keduanya tengah karaoke sembari minum minuman keras dengan teman-teman Ronald di Blackhole KTV Surabaya.

Lalu di sana, terjadi perselisihan dan mengakibatkan penganiayaan hingga nyawa Dini melayang. Entah apa yang membuat Ronald begitu bengis menghajar Dini dan melindasnya dengan mobil Innova yang membuat tubuh Dini terseret sejauh 5 meter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum mengalami penganiayaan oleh Ronald, Dini sempat membuat konten terakhir di TikTok yang isinya bernuansa curahan hati. Konten itu tentang seorang cewek yang mati-matian jaga hati cowoknya, tapi cowoknya justru mati-matian membuatnya mati.

"Cwe nya mati-matian jaga hati buat cwo nya, eh cwo nya mati-matian buat matiin cwe nya," begitu tulis Dini dalam video TikTok di akun @bebyandine yang dilihat detikJatim, Jumat (6/10/2023).

ADVERTISEMENT

Ternyata, unggahan itu merupakan unggahan terakhir Dini sebelum dia dianiaya Ronald hingga tewas.

Berikut sederet fakta pengakuan Edward Tannur yang sempat duga anaknya kerasukan setan saat hilangkan nyawa Dini:

1. Edward Tannur Minta Maaf

Edward Tannur pun meminta maaf atas ulah Ronald yang mengakibatkan Dini tewas. Ia mengaku turut berbelasungkawa atas meninggalnya Dini.

Saat ini, Ronald sudah menjadi tersangka atas penganiayaan yang menewaskan kekasihnya ini. Ronald saat ini ditahan di sel tahanan Polrestabes Surabaya.

"Saya menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya," kata Edward dalam konferensi pers, Selasa (10/10) melalui rekaman suara yang diterima detikJatim, Rabu (11/10/2023).

"Tujuan saya untuk menyampaikan keberadaan saya sebagai orang tua Ronald, ayah. Kita mau kejadian Ronald ini bisa terang benderang, tidak perlu kita tutupi tidak perlu ada intervensi dari siapapun, biarlah hukum yang berbicara karena kejadian ini bukan merupakan rahasia lagi tapi sudah merupakan konsumsi publik," bebernya.

2. Ngaku Menyesal

Ia mengaku menyesali perbuatan anaknya hingga menghilangkan nyawa seseorang.

"Saya sangat berbelasungkawa, menyesal atas perbuatan si Ronald anak saya, karena kejadian ini tidak kita semua harapkan," tegasnya.

Sebagai orang tua, Edward mengeklaim tak pernah sedikit pun mengajari anaknya soal kekerasan.

"Sebenarnya kami sebagai orang tua tidak pernah mengajarkan anak kami untuk berbuat hal-hal yang di luar kemanusiaan atau di luar kebiasaannya untuk mencederai orang lain," imbuhnya.

3. Minta Ronald Tanggung Jawab

Edward Tannur meminta Ronald bertanggungjawab atas aksinya menganiaya Dini hingga tewas. Ia ingin Ronald menghadapi proses hukum, apalagi, Ronald sudah dewasa.

"Tapi, si Ronald ini sudah dewasa, umurnya sudah 31 tahun, Jadi saya pikir apa yang dilakukan dia harus bisa mempertanggungjawabkan, baik di mata hukum, baik dalam proses hukum, maupun di mata Tuhan di akhirat nanti," imbuhnya.

Sebagai orang tua, Edward akan memberi dukungan moril pada Ronald agar mempertanggungjawabkan perbuatannya dan tidak lari dari masalah.

"Betul saya sebagai ayahnya, betul saya tidak menyangkal dan apapun yang terjadi terhadap anak saya, saya perlu memberikan dukungan secara moril pada dia supaya tegar dalam menghadapi permasalahan, tidak perlu lari dari masalah. Untuk apa? Sebagai seorang yang dewasa harus berani berbuat dan berani bertanggung jawab. Itu yang saya didik untuk dia selama ini," beber Edward.

4. Tegaskan Tak Ada Intervensi

Edward Tannur menegaskan, tak ada intervensi di kasus anaknya Ronald aniaya Dini hingga tewas. Ia bahkan menyebut, dirinya belum pernah bertemu dengan Ronald yang kini dipenjara.

Tak hanya itu, Edward juga mengaku belum pernah bertemu dengan penyidik kepolisian. "Pihak penyidik, saya juga tidak bertemu, saya menyerahkan semua pada kuasa hukum Ronald. Jadi saya percayakan sepenuhnya dan semuanya," imbuhnya.

Edward berjanji dirinya akan patuh pada proses hukum. Ia ingin anaknya dihukum sesuai dengan apa yang dilakukannya.

"Saya tidak melakukan intervensi, saya sebagai orang beragama dan taat hukum, saya mau supaya semuanya berjalan sesuai aturan yang berlaku. Kita orang tua harus gentle, kita bisa melahirkan anak, kita harus bisa memberikan pelajaran yang baik," beber Edward.

5. Kaget Sampai Berpikir Ronald Kerasukan Setan

Edward pun buka-bukaan soal sosok Ronald. Ia mengatakan, selama ini Ronald dikenal merupakan sosok anak yang kalem. Saking kagetnya, Edward sempat menduga anaknya kerasukan setan.

"Itu yang buat saya kaget, anak itu kalem sekali, sopan sekali, selalu melayani orang tua. Tapi kok bisa sampai terjadi begitu saya kaget," kata Edward Tannur.

"Saya bilang, kenapa ini? Kerasukan setan atau apa sampai terjadi begini, kita nggak tahu, saya tidak ada di tempat. Jadi waktu mamanya kontak saya kaget dan menyesal, sakit hati juga tapi ini sudah terjadi, ini bukan kehendak kita, tapi beliau (Ronald) yang menjalankan perbuatan ini," bebernya.

6. Tak Tahu Ronald Punya Pacar

Ia mengaku tak tahu Ronald punya pacar. Selama ini, putranya tak pernah bercerita soal Dini.

"Selama ini dia nggak pernah cerita. Jadi (Ronald) memang sering pergi, tapi kita kan nggak mungkin anak muda ini kita awasi terus, marah dia," kata Edward.

Sebagai orang tua, Edward kerap memberi nasihat agar anaknya mencari pendamping hidup terbaik. "Jadi kalau kamu merasa sudah dewasa ya cari aja pendampingmu, saya selalu kasih nasihat dan tidak memaksa," imbuhnya.

7. Maklumi Ronald Suka Mabuk

Diketahui, penganiayaan ini terjadi usai Ronald dan Dini berkaraoke sambil minum minuman keras di Blackhole KTV kawasan Lenmarc Mall Surabaya. Edward Tannur mengak memaklumi dan menyebut anak-anak muda biasa jika sesekali mabuk.

"Kalau mabuk, saya lihat ada teman (yang mengajak Ronald), anak muda kadang-kadang sekali-kali (mabuk) kan sudah biasa. Boleh minum tapi jangan sampai kelewatan, begitu lah saya kalau menasihati," kata Edward Tannur.

8. Siap Disanksi BK DPR RI

Edward Tannur mengaku siap menerima hukuman dari Badan Kehormatan (BK) DPR RI. Saat ini, PKB telah menonaktifkan Edward dari anggota komisi IV. Namun, Edward mengaku masih menunggu keputusan BK DPR RI.

"Tegurannya Ini sementara saya dinonaktifkan dari Komisi. Saya siap. Karena selalu dikaitkan dengan adanya intervensi intervensi, saya ya sudahlah saya terima," kata Edward Tannur dalam konferensi pers, Selasa (10/10/2023) melalui rekaman suara yang diterima detikJatim, Rabu (11/10/2023).

Sementara sanksi dari BK DPR RI, menurut Edward belum diterimanya. "Dari DPR RI belum, karena dari Badan kehormatan harus ada bukti-bukti keterlibatan saya intervensi," imbuhnya.

Edward menegaskan, ia sudah mendapat teguran dari partai. Ia siap menghadapi apapun konsekuensinya.

"Saya juga sudah ditegur oleh partai saya. Saya bilang, saya bukan tipe orang pengecut, saya tidak mau besok-besok Edward Tannur melakukan pembohongan atau penipuan, apa arti ini semua kalau nama kita sudah tidak dipercaya orang, ini prinsip," jelas Edward.

"Saya akan menjalani apapun, seberat apapun akan saya terima dan saya hadapi. Kami siap patuh kepada keputusan yang diambil oleh partai," tegasnya.




(hil/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads